Perfeksionis Hingga Depresi, Ini Ciri-ciri Anak dengan Pola Asuh <i>Strict Parents</i>
Ilustrasi (Monstera/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Apakah Anda familiar dengan istilah pola asuh strict parents? Jika belum, strict parent adalah pola asuh dimana orang tua kerap kali berlaku terlalu ketat, menuntut standar, serta memberikan tuntunan yang tinggi bagi anak mereka. 

Jika pola asuh otoritatif bisa menghasilkan kualitas anak yang baik. Strict parents justru membuat anak tertekan dan tidak responsif. Selain itu, masih ada lagi ciri-ciri anak dengan pola asuh strict parents. Seperti apa? Simak selengkapnya di bawah ini.

Sulit percaya diri sendiri

Kritikan yang Anda terima terus menerus saat masih kecil dari orang tua, dapat mengakibatkan Anda merasa apa yang dipikirkan, rasakan, atau lakukan akan selalu salah. Tidak heran jika Anda cenderung sering ragu akan kemampuan diri sendiri. Umumnya, Anda akan alami ini saat beranjak dewasa. 

Ragu menghadapi tantangan baru

Keraguan diri dan rasa percaya diri yang rendah membuat Anda sulit mempercayai kemampuan Anda menghadapi kesempatan atau tantangan baru. Akhirnya, Anda selalu memilih bermain aman dan enggan mencoba hal baru sebab takut gagal.

Sulit bangkit dari kesalahan

Berbuat salah adalah manusiawi, tetapi ketika kesalahan itu milik Anda, rasanya seperti konfirmasi atas kekurangan Anda. Bahkan kesalahan sederhana dapat mengingatkan Anda tentang semua kegagalan masa lalu Anda saat rasa harga diri Anda merosot.

Cenderung perfeksionis

Usaha Anda untuk menjadi perfeksionis bukan karena ingin mencapai kepuasan. Melainkan rasa takut akan mengacaukan suatu hal atau kekurangan Anda bisa terungkap. Anda kerap kali merasa tertekan jika sesuatu berjalan di luar kendali Anda. 

Membutuhkan waktu lama menyelesaikan tugas

Karena Anda berusaha menjadi perfeksionis dan menghindari kesalahan, maka kemungkinan besar butuh waktu yang lama bagi Anda menyelesaikan sebuah pekerjaan. Anda bahkan melewatkan deadline karena berusaha menuntaskan pekerjaan sesempurna mungkin.

Jarang menganggap serius pujian

Saat mendapat pujian, Anda kerap kali menganggap itu sebagai kritikan dan membelokkannya sebagai hal negatif. Misal, saat ada yang memuji baju baru yang Anda kenakan, Anda akan mengatakan kalau sebenarnya baju tersebut bukan kesukaan Anda. Entah bagaimana caranya, Anda akan menetralkan tiap sisi positif yang ditujukan pada Anda. 

Rentang mengalami depresi

Self talk negatif dan merasa diri kurang mampu melakukan hal baru mengakibatkan Anda cenderung tersiksa. Jika kerap mengalami hal ini, maka lambat laun depresi bisa melanda Anda.