Bagikan:

JAKARTA - Woody Allen merasa tidak pernah dicancel atau ditolak oleh masyarakat. Ungkapan itu diberikan ketika ia hadir di Festival Film Internasional Venice untuk mempromosikan film terbarunya, Coup de Chance.

Sejak kehadirannya dikonfirmasi, protes terhadap festival itu terus membesar lantaran sang sutradara diduga melakukan pelecehan seksual. Kasus ini sudah bergulir sejak bertahun-tahun lamanya tanpa ujung.

Diketahui, Woody Allen disebut melakukan pelecehan seksual terhadap anak adopsinya, Dylan Farrow ketika ia masih kecil. Tuduhan itu terungkap dalam dokumenter HBO bertajuk Allen v Farrow. Selain anaknya, banyak aktris wanita yang menyuarakan dukungan kepada Dylan Farrow.

Selama ini, Woody Allen selalu membantah tuduhan tersebut. Ia juga menyampaikan pernyataan itu dalam wawancara terbarunya.

“Saya selalu memberikan bagian yang baik kepada perempuan, selalu memiliki perempuan di barisan kru, selalu membayar mereka jumlah yang sama dengan yang kami beri kepada laki-laki, bekerja dengan ratusan aktris. Dan tidak pernah, sama sekali mendapat keluhan dari mereka sampai detik ini,” kata Woody Allen dalam wawancara dengan Variety.

“Tidak ada satu orang yang berkata, “Bekerja dengan (Allen), dia sangat kasar atau dia mengganggu. Tidak ada isu itu,” lanjutnya.

Bicara soal cancel culture, Woody Allen menyatakan, “Saya rasa jika Anda akan dicancel, ini adalah budaya dicancel, saya rasa itu semua lucu, saya tidak berpikir soal itu.”

“Saya tidak tahu rasanya dicancel. Saya tahu semuanya terasa sama bagi saya. Saya membuat film saya,” katanya.

Woody Allen menjadi orang tua Dylan ketika Mia mengadopsinya ketika memiliki hubungan dengan sang sutradara. Selain Dylan, Allen diduga melakukan hal serupa sebelum memiliki hubungan dengan anak adopsinya yang lain, Soon-Yi Previn.

Setelah menjalin hubungan, Soon-Yi Previn dan Woody Allen menikah pada tahun 1997. Sebaliknya, Previn menyebut Mia Farrow melakukan kekerasan padanya.