Bagikan:

YOGYAKARTA – Kesedihan cenderung sulit dilogika dan misterius. Misalnya kesedihan karena orang yang dicintai meninggal, berakhirnya hubungan, perceraian, keguguran, hilangnya hewan peliharaan kesayangan, atau orang tua sakit. Kesedihan dapat diaktifkan dalam berbagai keadaan yang berbeda dan tidak biasa.

Dari mana kesedihan muncul, dipikirkan oleh para peneliti selama 100 tahun terakhir. Peneliti menerapkan berbagai kerangka teoretis yang mungkin memberikan gambaran yang dapat dikenali. Namun terang psikolog klinis Mary C. Lamia, Ph.D., paling masuk akal bahwa kesedihan hanya bisa ditelisik dalam konteks sejarah pribadi.

Kemampuan kognitif dipakai setiap kali sadar berpikir, mengingat, bernalar, atau mengetahui. Kognisi juga melibatkan banyak fungsi aspek mental, termasuk persepsi, perhatian, memori, citra, bahasa, penalaran, dan pengambilan keputusan. Melansir Psychology Today, Rabu, 23 Agustus, informasi yang diperoleh dari hidup di dunia dan berinteraksi dengan lingkungan terwakili dalam pikiran. Ini memungkinkan proses kognitif beroperasi pada representasi. Dengan kata lain, kemampuan kognitif memanfaatkan apa yang telah kita pelajari di masa lalu ketika menghadapi situasi serupa di masa sekarang.

alasan kenapa kesedihan sulit dipikirkan secara logis
Ilustrasi alasan kenapa kesedihan sulit dipikirkan secara logis (Freepik/Drazen Zigic)

Kognisi lebih dari sekedar berpikir yang mengubah data umum emosi, termasuk sinyal dan sensasi dari tubuh, menjadi spesifik yang didasarkan pada proses berpikir. Oleh karena itu, menyajikan pengalaman apa yang telah kita pelajari atau telah kita pahami dari masa lalu yang serupa, dan menyimpannya dalam ingatan sebagaimana kita memahami emosi sehingga pengetahuan terkumpul untuk masa depan ketika kita mengalami kehilangan atau rasa sakit yang baru.

Biasanya, karena mengingat dan mengaktifkan emosi mengancam ketidakstabilan. Pada minggu-minggu atau bulan-bulan paling sedih, disorganisasi mental dapat muncul sebagai gangguan, kebingungan, kelupaan, dan kurang koherensi. Kesedihan kemudian dapat mengganggu kemampuan kita berpikir. Jadi, ketika kita kehilangan seseorang atau sesuatu yang kita cintai, kita mungkin tidak dapat menggunakan pikiran untuk memahami apa yang kita rasakan. Di sisi lain, kita mungkin menggunakan pikiran untuk mencoba menemukan makna dari kehilangan. Pemaknaan inilah yang berpotensi membungkam emosi menyakitkan dan perubahan dalam diri kita.

Dalam maksud lebih lanjut, mengingat membuat kita berduka. Tanpa ingatan dan citra emosional positif yang membangkitkan kesedihan, seperti bau, memori, gambar, lagu, kita tidak akan merasakan kesedihan. Kesedihan juga kecenderungan seseorang untuk fokus pada mengingat dan bisa memperburuk karena memutar kembali kenangan pahit bahkan manis yang tujuannya tidak dapat dicapai.

Pesan Lamia, makna hidup seseorang tidak ditentukan oleh satu pengalaman hidup, ingatan, dan kesedihan karena kehilangan, misalnya. Jadi tantangannya, temukan makna dalam setiap pengalaman kesedihan untuk mendapatkan makna hidup tanpa hal-hal yang membuat kita sedih.