JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kepedulian akan pelestarian satwa di Indonesia, Taman Safari Indonesia (TSI) kembali menggelar International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2023. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-32 kalinya.
Hans Manansang selaku perwakilan TSI mengatakan bahwa IAPVC tahun ini memiliki misi yang serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu melestarikan cerita-cerita satwa yang saat ini terancam punah lewat fotografi.
“Ini merupakan komitmen untuk terus mendorong edukasi dunia satwa, termasuk upaya konservasinya di Indonesia. Kami percaya siapa saja bisa memberi kontribusi positif terhadap masa depan dan keberlanjutan satwa endemik di Indonesia, bahkan dunia,” ungkap Hans Manansang, Selasa, 4 Juli.
Hans berharap IAPVC bisa membangkitkan kecintaan terhadap dunia satwa, serta meningkatkan upaya dalam melestarikan dan melindungi satwa-satwa tersebut dari kepunahan
Dengan penyelenggaraan kompetisi setiap tahunnya, diharap dapat menciptakan momentum positif dalam upaya menjawab tantangan konservasi satwa yang semakin mendesak dan membutuhkan keterlibatan semua pihak sebagai bagian dari solusi.
Hans juga melihat sangat positif penyelenggaraan kompetisi ini. Dengan puluhan ribu karya terkumpul setiap tahunnya, ia melihat tingginya kepedulian masyarakat akan kelestarian satwa.
BACA JUGA:
“Kami sangat senang melihat antusiasme yang luar biasa dari masyarakat terhadap IAPVC. Hampir puluhan ribu karya berhasil kami kumpulkan di setiap tahun. Hal ini mencerminkan tingginya kepedulian mereka akan kelestarian satwa kita. Semangat inilah yang terus kami tanamkan dalam IAPVC yang akan datang,” katanya.
Dengan tema “Story of the Wild, Capture Through Your Lens”, IAPVC 2023 merupakan kompetisi yang terbuka untuk diikuti oleh semua kalangan, mulai dari fotografer profesional, media, komunitas, dan masyarakat umum.
Kompetisi berlangsung dari 28 Juni hingga 16 September mendatang. Para pemenang akan diumumkan pada akhir bulan Oktober.