Sering Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini Picu Masalah Kesehatan Mental 
Ilustrasi (Leigh Patrick/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Semua orang pasti tahu kalau konsumsi makanan sehat berkontribusi pada penampilan dan kesejahteraan tubuh. Selain kesehatan fisik, pola makan sehat juga berdampak signifikan pada kesehatan mental. Pola makan seimbang dan sehat dapat membantu Anda berpikir lebih jernih. Selain itu, bisa bantu tingkatkan daya ingat serta konsentrasi.

Di sisi lain, pola makan buruk dapat menyebabkan Anda cepat merasa kelelahan, menurunkan kemampuan pengambilan keputusan, serta memperlambat respon tubuh. Bahkan, pola makan tak sehat ini dapat sebabkan hingga memperparah stres dan depresi.

Dilansir dari Times of India, Senin, 13 Maret, ada beberapa jenis makanan yang berdampak negatif pada kesehatan mental dalam berbagai cara. Berikut daftarnya:

Makanan yang diproses

Kandungan gula, garam, dan lemak tak sehat dalam makanan olahan biasanya cukup tinggi. Rutin konsumsi jenis makanan ini dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah drastis, sehingga berpengaruh pada perubahan suasana hati dan membuat Anda mudah tersinggung.

Selain itu, konsusmsi terlalu banyak gula juga bisa sebabkan tubuh dan otak mengalami peradangan sehingga berkontribusi pada gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi.

Kafein

Rohini Patil, MBBS, Ahli Gizi dan CEO Nutracy Lifestyle mengatakan konsumsi terlalu banyak kafein dapat menyebabkan perasaan cemas, gugup, dan mudah tersinggung. Itu juga dapat mengganggu tidur, yang selanjutnya dapat memperburuk perasaan cemas dan depresi. Kafein merupakan stimulan yang mengganggu siklus tidur dan membuat Anda merasa berenergi. Selain itu kafein juga dapat mengurangi penyerapan vitamin penting yang mengatur suasana hati.

Alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan depresi dan kecemasan serta dapat mengganggu kualitas tidur. Konsumsi alkohol seringkali menyebabkan tidur terganggu dan gula darah naik, apalagi jika diminum saat perut kosong. Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi fisik dan mabuk berat yang dapat menyebabkan kecemasan. Dehidrasi, kurang tidur, kekurangan vitamin B, dan proses detoksifikasi alkohol adalah gejala mabuk yang, jika digabungkan, dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan.

Makanan tinggi lemak

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Lemak jenuh, seperti mentega, susu tinggi lemak, dan daging, dapat menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke otak, yang mengganggu kemampuannya untuk bekerja dengan baik. Kombinasi lemak dan gula secara konsisten dikaitkan dengan tingkat kecemasan yang lebih tinggi.

Gluten

Beberapa orang sensitif terhadap gluten, yakni protein yang ditemukan dalam gandum, padi-padian, serealia, gandum hitam, dan jelai. Mengonsumsinya dapat menyebabkan peradangan di otak, yang dikaitkan dengan gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderita kecemasan harus berusaha menghilangkan atau mengurangi asupan gluten untuk melihat apakah gejala dapat membaik.

Patil menyarankan mengonsums jenis-jenis makanan ini secara berlebihan atau dalam jumlah besar dapat mengganggu keseimbangan bahan kimia dan hormon dalam tubuh sehingga memengaruhi kesehatan mental. Untuk itu, perlu diimbangi dengan makan makanan yang seimbang, dengan banyak buah, sayuran, dan biji-bijian, dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan dan dapat membantu mengurangi risiko gangguan kesehatan mental.