Bagikan:

JAKARTA - Bicara tentang makanan aneh nan ekstrem dari penjuru dunia seakan tak ada habisnya. Selain pancake lumpur dari Haiti, kali ini ada makanan tumis batu dari China yang viral beredar melalui video di media sosial. Lalu benarkah masyarakat Tiongkok mengolah batu untuk dikonsumsi? 

Jawabannya, ya. Makanan tersebut dikenal dengan nama Suodiu (嗦丟). Ini merupakan makanan yang terbuat dari batu kali yang dicampur dengan beberapa bumbu dan rempah-rempah.  Untuk lebih memahami mengapa masyarakat Tiongkok mengonsumsi batu, mari kita telusuri terlebih dahulu asal muasal dari makanan yang tak biasa ini. 

Tumis Batu Khas Cina (TikTok Vice)

Suodiu sebenarnya jauh dari apa yang Anda asumsikan, dimana batu dimakan secara utuh. Disini, batu hanya digunakan sebagai tambahan cita rasa makanan. Batuan yang digunakan dalam sajian ini bukan batu biasa. Melainkan batu-batuan kecil yang biasanya terdapat di aliran sungai air tawar, di mana banyak ditemukan ikan atau biota laut. 

Sejarahnya berawal dari tukang perahu zaman dulu yang harus bekerja meninggalkan rumah selama berbulan-bulan. Karena belum tersedia makanan instan serta pengawet makanan, maka para pekerja ini hanya membawa makanan seadanya. Jika persediaan habis, mereka akan berburu ikan. Tapi jika ikan sulit ditemukan, mereka menggunakan batu sebagai makanan karena batu merupakan tempat persembunyian ikan.

Oleh karena itu, seiring waktu bebatuan ini memperoleh cita rasa biota laut dan mulai terasa seperti ikan. Jadi, saat dimasak rasa batu ini bukannya tawar atau berlumpur, melainkan ada rasa ikan, tiram, atau kerang.

Tumis Batu Khas Cina (TikTok Vice)

Tumis batu diolah sama seperti mengolah jenis tumisan lainnya. Batu dimasak dengan banyak bumbu, rempah, serta lauk pauk lainnya. Batu terbaik yang digunakan harus berasal langsung dari dasar sungai. Jika dibiarkan terlalu lama, cita rasa lautnya akan menghilang. Jadi, disarankan menggunakan batu segar untuk hidangan dan memasaknya segera setelah dikeluarkan dari sungai.

Tumis Batu Khas Cina (TikTok Vice)

Pertama, batu digoreng dengan lemak babi atau lemak hewani lainnya, sehingga rasa dari batu dipindahkan ke minyak. Kemudian tambahkan bawang putih, cabai, jahe. Bisa juga menambahkan bawang merah, bawang bombay, wortel, kol, paprika, dan lebih banyak sayuran untuk mengubahnya menjadi hidangan seperti capcay. Terakhir, Anda bisa menambahkan sedikit garam, lada hitam, dan serpihan cabai. Setelah semua bahan sudah matang, tumis batu khas China siap disantap.

Cara memakannya cukup unik. Bebatuan dihisap untuk mendapatkan rasa yang maksimal. Setelah rasanya tawar, bebatuan lalu dibuang. Satu per satu, semua batu disedot dan dibuang. Kemudian, barulah Anda bisa mengonsumsi bahan-bahan yang dapat dimakan yang sebelumnya dimasak bersama batu.