YOGYAKARTA – Kalau Anda peminum kopi pagi hari, penting untuk membatasi. Jangan sampai kebanyakan dan mengakibatkan caffeine crash pada sore hari. Apa itu caffeine crash?
Caffeine crash adalah efek dari minum kafein, misalnya dalam bercangkir-cangkir kopi, pada pagi hari yang menyebabkan melemahnya energi serta konsentrasi pada sore hari. Kafein mengandung bioavailabilitas hampir 100 persen saat dikonsumsi secara oral. Artinya Anda menyerap semuanya ke dalam aliran darah lebih cepat. Melansir mbgHealth, Minggu, 18 Juni, efek penuh kafein bekerja selama 45-60 menit dan dapat bertahan 3-5 jam atau lebih lama kalau metabolisme kafein tubuh lambat.
Beberapa jam setelah minum kafein, banyak orang mengalami caffeine crash. Efek samping bervariasi dalam intensitas dari orang ke orang. Termasuk diantaranya mengantuk berat di siang hari, merasa jengkel, dan tidak dapat berkonsentrasi. Efeknya adalah kebalikan dari manfaat minum kafein, misalnya dalam kopi. Bagi sebagian orang, efek kafein juga termasu begadang, dengan efek samping termasuk masalah pencernaan dan kepekaan terhadap cahaya atau suara.
Mengapa caffeine crash terjadi? Semua tubuh berbeda sehingga respons terhadap kafein juga akan berbeda-beda. Itu menjelaskan mengapa satu orang setelah minum dua cangkir kopi siang hari masih tidur nyenyak malam hari. Sementara ada pula yang tak bisa tidur malam hampir sampai pagi. Ini dipengaruhi bagaimana tubuh memetabolisme kafein.
Kafein merupakan senyawa yang memicu saraf pusat, ini memungkinkan Anda waspada dan fokus. Mungkin juga karena kafein Anda memiliki lebih banyak energi. Termasuk peningkatan adrenalin dan detak jantung atau tekanan darah. Bagi kebanyakan orang, perubahan fisiologis ini bersifat sementara. Namun bagi sebagian orang yang lain, dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Termasuk perasaan cemas, gelisah, lekas marah, mudah tersinggung, gangguan usus, dan sulit tidur.
Saat seseorang mengunsumsi kafein, enzim hati yang disebut CYP1A2 memecahnya. Gen yang mengkode enzim ini sangat bervariasi setiap orang. Para ilmuwan membagi orang menjadi tiga kelompok, tergantung pada seberapa cepat hati mereka memetabolisme kafein: metabolisme tinggi, reguler, dan rendah. Untuk metabolisme tinggi, enzim ini rusak dan membantu membersihkan kafein dengan sangat cepat. Metabolisme rendah, di sisi lain, memecah kopi dengan kecepatan yang jauh lebih lambat, sehingga efeknya bertahan lebih lama.
Otak Anda juga berperan dalam metabolisme kafein. Cara utama kafein meningkatkan kewaspadaan dan memberikan efek energi adalah dengan memblokir adenosin agar tidak menempel pada reseptor otak. Salah satu peran utama adenosin adalah menumpuk di siang hari dan memperlambat aktivitas otak serta membuat mengantuk. Setelah tubuh Anda memetabolisme kafein itu dan efeknya hilang, adenosin itu membanjiri reseptor otak dan memberi tahu otak Anda bahwa ini adalah waktu mengantuk, meskipun saat itu tengah hari. Hal ini dapat menyebabkan sensasi caffeine crash yang ditakuti, yaitu kemerosotan energi dan konsentrasi sore hari.
BACA JUGA:
Pakar menyarankan, cara mengatasi caffeine crash dengan mengukur berapa batasan konsumsi kopi merujuk tubuh masing-masing orang. Jika Anda mengandalkan kopi pagi untuk menarik Anda sepanjang hari, Anda mungkin mendapati efek energinya berkurang di tengah hari. Untuk itu, penting mempertimbangkan kapan dan mengapa Anda mengandalkan kafein untuk tetap produktif. Selain itu, makan makanan yang menyeimbangkan kadar gula darah. Ditambah lagi, jika masih terus mengganggu aktivitas Anda, kurangi konsumsi kafein secara bertahap. Selanjutnya, penting menetapkan batas waktu minum kopi sehari-hari.