Apa Itu Hari Bakcang? Begini Asal-Usul dan Filosofinya
Ilustrasi Hari Bakcang. (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Etnis Tionghoa memiliki tradisi Hari Sembahyang Bakcang yang diperingati setiap tahun. Hari Bakcang dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 kalender Imlek/Lunar. Hari peringatan ini merupakan momen penting yang dinanti-nantikan masyarakat Tionghoa, termasuk di Indonesia. Apa itu Hari Bakcang dan bagaimana asal-usulnya?

Pada tahun 2023, Hari Bakcang bertepatan pada tanggal 22 Juni. Masyarakat Tionghoa di Indonesia juga menyebut Sembahyang Bacang dengan nama Pehcun/Pekcun.  Sesuai dengan namanya, pada hari peringatan ini mereka akan membuat panganan khas China “Bakcang” yang berbahan dasar ketan berisi daging cincang. 

Selain menyajikan, Bakcang masyarakat Tionghoa biasanya juga akan menggelar kegiatan-kegiatan seru dan menarik. Mulai dari atraksi perahu naga, lomba layang-layang, dan sebagainya. Lantas apa itu Hari Bakcang dan seperti apa sejarahnya?

Apa Itu Hari Bakcang?

Upacara sembahyang bakcang sudah dilakukan secara turun-temurun oleh etnis Tionghoa penganut ajaran Konghucu. Perayaan ini dilakukan dengan menyajikan makanan bakcang di meja altar untuk dipersembahkan kepada leluhur. Hanya kue bacang yang disajikan dan tidak ada makanan lainnya. 

Setelah selesai menunaikan sembahyang, anggota keluarga boleh menyantap bakcang yang dipersembahkan tadi. Pada perayaan Hari Bakcang di Indonesia, biasanya kelompok etnis Tionghoa hingga pemerintah daerah akan menggelar acara pembagian bakcang kepada masyarakat. 

Bakcang sendiri adalah makanan khas China yang terbuat dari ketan yang diisi daging. Saat ini bakcang juga diisi oleh berbagai bahan makanan lainnya, seperti jamur dan kuning telur asin. Bakcang disajikan dengan cara dibungkus daun bambu membentuk prisma segi empat. Bakcang yang sudah terbungkus tersebut kemudian direbus hingga matang. 

Sejarah Hari Bakcang

Penetapan Hari Bakcang memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan cerita legenda Qu Yuan pada masa akhir Dinasti Zhou. Dalam buku berjudul Hari Raya Twan Yang (Hari Kehidupan) yang diterbitkan oleh perkumpulan Klenteng Boen Tek Bio, disebutkan bahwa Qu Yuan adalah seorang menteri berpengaruh pada masa itu.

Para peranakan keturunan Hokkian di Indonesia mengenal Qu Yuan atau Kut Goan sebagai penasihat kaisar kerajaan Chu. Pada masa akhir dinasti Zhou, negara mengalami perpecahan hingga terbagi 7 negara kuat. Dikisahkan bahwa Qu Yuan berhasil menyatukan enam negara di bawah bendera kerajaan Chu. 

Qu Yuan menasihati raja Chu untuk menginvasi kerajaan Qin. Namun orang-orang dari Kerajaan Qin menyebar fitnah hingga Qu Yuan diusir dari negerinya sendiri. Saat di pengasingan, Qu Yuan mendengar kabar negerinya diserang oleh kerajaan Qin hingga hancur. 

Kabar mengejutkan tersebut membuat Qu Yuan sedih. Ia membacakan puisi berjudul Li Sao (Jatuh dalam Kesukaran) sebagai wujud rasa cinta kepada negerinya. Qu Yuan kemudian naik perahu untuk pergi ke Sungai Bek Lo dan menenggelamkan diri ke dalam sungai. 

Seiring berjalannya tahun, seorang nelayan bernama Gi Hu membawa tempurung bambu berisi beras dan melemparkannya ke dalam sungai sebagai bentuk penghormatan terhadap Qu Yuan. Peristiwa tersebut kemudian menjadi awal mula lahirnya Hari Bakcang. 

Filosofi Bakcang 

Bakcang tidak hanya sekedar kue beras ketan, namun memiliki makna filosofis yang mendalam di baliknya. Masyarakat Tionghoa meyakini bakcang mengandung arti dan harapan baik yang disimbolkan dari empat sudut bakcang. 

Sudut pertama Zhi zu yang memiliki makna berpuas diri dengan yang dimiliki sehingga tidak boleh bersikap serakah. Sudut kedua Gan En punya arti bersyukur dengan berkah yang didapat dan tidak boleh merasa iri. Sudut ketiga Shan Jie bermakna pengertian untuk menilai seseorang dari sisi baik. Sudut keempat Bao Rong yang artinya merangkul melalui cinta dan kasih kepada sesama. 

Demikianlah ulasan apa itu Hari Bakcang dan sejarah atau asal-usulnya. Perayaan Hari Bakcang memiliki sejarah yang panjang dalam masyarakat etnis Tionghoa. Tidak sekadar sebagai hari peringatan, perayaan bakcang juga bertujuan untuk mengucap syukur dan mengharapkan kebaikan. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.