Bagikan:

JAKARTA - Hormon testosteron merupakan salah satu hormon penting pada pria yang membantu kinerja hormon reproduksi, serta membuat pria tetap fit dengan stamina yang tetap baik. Hormon ini juga berfungsi dalam pembentukan kepadatan tulang dan kekuatan otot.

Hormon ini akan meningkat ketika laki-laki beranjak remaja dengan kadar normal berkisar antara 250 - 1100 nanogram per desiliter, dengan kadar rata-rata 680 nanogram per desiliter.

“Hormon testosteron puncaknya pada pria saat berumur 20 ke atas sampai 30,” kata Medical Advisor dari Wellous Indonesia dr Rizki Nasution dikutip dari ANTARA, Senin, 29 Mei.

Setelah pria berusia 30 tahun, hormon ini akan menurun satu persen pada setiap tahunnya. Ketika pria berusia 65 tahun, kadar testosteron normal akan berkisar pada angka 300-450 nanogram per desiliter.

Adapun ciri-ciri saat pria mengalami penurunan hormon testosteron, antara lain sering merasa kelelahan, rontoknya rambut, lemak di perut yang mulai menumpuk, dan otot-otot badan yang mulai menyusut.

Akibatnya, jika pria mengalami penurunan hormon testosteron, hal ini akan mengganggu fungsi kognitif pada mereka. Pria dengan kondisi tersebut akan lebih mudah marah dan lebih sensitif, tidak jarang mereka akan merasa stres karena perubahan kadar hormonal di dalam tubuh.

Dia menjelaskan meskipun hormon testosteron dapat menurun seiring bertambahnya usia, hal ini bisa dicegah agar hormon testosteron tidak menurun secara drastis. Untuk mencegahnya, kadar hormon testosteron dapat dijaga dengan meningkatkan vitalitas pada tubuh.

Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin mengonsumsi suplemen kesehatan dari bahan herbal, berolahraga dan diet secara teratur, serta berhenti minum minuman beralkohol dan merokok.

“Penurunan testosteron pada pria ini bisa dicegah,” kata dr Rizki.

Ada beberapa jenis olahraga yang disarankan dr Rizki bagi pria yang baik untuk meningkatkan stamina mereka. Namun, perhatikan risiko cedera saat melakukan olahraga-olahraga tersebut dan pastikan selalu melakukannya dengan memerhatikan keamanan diri sendiri.

“Berlari, berenang, MMA, dan olahraga yang menebalkan otot tubuh, nge-gym,” kata dr Rizki.