YOGYAKARTA – Sebagian produk makanan dan minuman yang dijual di pasaran mengandung pemanis buatan jenis tertentu. Penambahan zat pemanis buatan ini bertujuan untuk membantu mempertajam rasa, karena memiliki rasa manis yang lebih tinggi ketimbang pemanis biasa atau gula. Lantas, apa saja jenis pemanis buatan yang sering digunakan dalam produk makanan dan minuman? Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Jenis Pemanis Buatan
Dikutip dari Ai-Care, sebagian besar pemanis buatan yang beredar telah mendapatkan izin sebelum diedarkan dan boleh dikonsumsi. Adapun beberapa jenis pemanis buatan di antaranya:
- Aspartame, memiliki rasa manis 200 kali lebih manis daripada gula rafinasi dan dijual dengan beberapa merk yang juga beredar di Indonesia, misalnya seperti Equal atau NutraSweet.
- Acesulfame potassium, memiliki rasa manis 200 kali lebih manis daripada gula rafinasi
- Advantame, memiliki rasa manis 20 ribu kali lebih manis dari gula rafinasi dan digunakan untuk memasak atau membuat kue
- Asparteme-acesulfame salt, memiliki rasa manis 350 kali lipat dibandingkan gula rafinasi
- Cyclamate/siklamat, lebih manis 50 kali dari gula rafinasi yang biasanya digunakan untuk memasak atau membuat kue, namun sejak 1970 penggunaannya telah dilarang di Amerika Serikat
- Neotame, pemanis buatan yang memiliki rasa 13 ribu lebih manis dibandingkan gula rafinasi
- Neohesperidin, lebih manis 340 kali dari gula rafinasi dan biasanya digunakan untuk memasak, membuat kue, namun tidak mendapatkan ijin penggunaan di Amerika Serikat
- Sacchari, memiliki rasa 700 kali lebih manis dibandingkan gula rafinasi
- Sucralose, memiliki rasa 600 kali lebih manis dibandingkan gula rafinasi dan cocok digunakan untuk memasak, membuat kue atau digunakan sebagai bahan acar
Dampak pemanis buatan bagi kesehatan
Sekedar informasi, penggunaan pemanis buatan pada makanan dan minuman telah mendapat persetujuan dari American Heart Association dan American Diabetes Association. Kendati demikian, penggunaan pemanis buatan tetap harus diawasi dan sesuai dengan rekomendasi yang telah dibuat.
Menurut penelitan, penggunaan pemanis buatan yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi tubuh, antara lain:
- Pemanis buatan bisa mencapai mikrobiota usus yang berpotensi memengaruhi susunan dan fungsinya serta berkontribusi pada perkembangan sindrom metabolic
- Studi awal menunjukkan bahwa kombinasi siklamat dan saccarin dapat menyebabkan kanker. Walaupun menurut FDA, studi karsinogenitas menunjukkan tidak ada hubungan antara kanker dan pemanis buatan, namun pemanis buatan tertentu seperti siklamat pada akhirnya tidak digunakan lagi karena kecurigaan akan risiko kanker tersebut.
- Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman dengan aspartam dapat meningkatkan nafsu makan pada pria dewasa dengan berat badan normal dibandingkan dengan glukosa dari gula rafinasi atau pemanis alami.
- Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan dengan pemanis buatan secara berlebihan dapat menyebabkan perubahan metabolisme glukosa atau cara tubuh mencerna dan menggunakan gula.
- Beberapa penelitian juga menemukan adanya hubungan antara pemanis buatan dengan sakit kepala, yang dapat disebabkan oleh jenis pemanis buatan seperti aspartam atau sucralose.
Demikian informasi tentang jenis pemanis buatan pada produk makanan dan minuman beserta dampaknya bagi kesehatan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.