Eksklusif Difki Khalif, Belajar dari Ariel NOAH untuk Temukan Warna Musik Sendiri
Difki Khalif (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Difki Khalif baru saja merilis single baru bertajuk Denah Rumahmu pada 10 Mei lalu. Lagu tersebut merupakan single ke-5, setelah debutnya lewat lagu ‘Cinta Yang Diam’ pada 15 Januari 2021.

Melalui lagu Denah Rumahmu, Difki ingin menyampaikan pernyataan kasih sayang dan rindu kepada seseorang yang spesial dengan menganalogikan dirinya sebagai sebuah rumah.

“Spesifiknya di lagu Denah Rumahmu ini gua ingin menyampaikan sebuah pernyataan kasih sayang dan rindu buat orang yang penting buat gua. Bisa pacar, keluarga atau orang tua,” ungkap Difki Khalif saat mengunjungi kantor VOI di Jakarta Pusat, Rabu, 24 Mei.

“Cuma, gua menganalogikan diri gua sebagai rumah, dimana diri gua ini sebagai rumah, yang ada ruang tamu, ruang makan, ruang belajar sampai ke kamar tidur.,” sambungnya.

Lewat lagunya, Difki menganalogikan setiap ruang dalam rumah, seperti ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur dan ruangan sebagai tahapan dalam perkenalan dengan seseorang.

Ruang tamu digambarkan sebagai ruangan dimana pertama kali mengenal. Ruang keluarga digambarkan ketika mengetahui banyak cerita dari orang yang dikenal tersebut. Ruang makan menggambarkan pengenalan akan selera. Sementara ruang belajar menggambarkan pengetahuan akan kelebihan dan kekurangan dari orang yang ingin dikenal.

Difki Khalif (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Adapun, penggambaran atas ruangan dalam rumah itu didapat Difki setelah ia melihat konten room tour yang sempat marak di YouTube. Tidak hanya itu, ia juga terinspirasi dari profesi sang ayah sebagai arsitek.

“Idenya dari tahun 2017. Waktu itu gua terinspirasi sama konten-konten di YouTube yang lagi marak-maraknya room tour. Jadi, gua sebagai penulis menjadikan diri gua sebagai tukang cerita, dimana gua pengin ketika membuat lagunya dengan tulisan dan dikemas dengan musiknya, orang yang mendengar itu bisa langsung tergambar visualnya bagaimana,” ujar Difki.

“Gue juga dari kecil familiar sama bangunan, karena papa arsitek,” lanjutnya.

Dalam proses rekaman lagu ‘Denah Rumahmu’, Difki menceritakan kisah yang unik, yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Ia mengungkap bahwa lirik lagu masih terus digarap, sehari sebelum take vocal.

“Kalau yang berhubungan dengan penggarapan lagunya, kebetulan waktu gua take vocal, katakan jam 12 siang, gua nulis liriknya masih kemarin malam. Jadi kejar-kejaran.

Biasanya kalau buat lagu, kita udah buat liriknya, kita udah buat nadanya, kasih ke tim, begitu di-approve baru kita rekaman. Ini nggak, belum di-approve sama tim Musica (label rekaman) waktu itu, tapi buat aja, terus siangnya rekaman,” tuturnya.

Difki Khalif (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Adapun, rintangan dalam merilis single terbarunya, Difki mengatakan jika ia merasa harus bertanggungjawab untuk menampilkan yang lebih baik dari lagu yang pernah dirilis sebelumnya.

“Setiap single itu kan kita harus bertanggungjawab, dimana karya kita itu harus lebih ditingkatkan lagi. Kalau gua sebagai penulis dari sudut pandang cerita, penulisan dan musiknya sendiri. Jadi, gimana bisa ada peningkatan dari single sebelumnya,” katanya.

Perbedaan dari lima lagu yang pernah dirilis, kata Difki, dikemas dengan cara yang cukup acak. Sebagai penulis lagu, ia hanya ingin menulis dan menyanyikan lagu dengan banyak gaya berbeda.

“Gua agak random ya. Banyak yang bilang dari single pertama sampai kelima orang pada bingung,genrenya apa. Jujur ya, kalau gua tukang cerita, gua mau cerita ya sesuai mood gua. Menurut gua, seorang penulis lagu harus membuat lagu dan tulisan dengan gaya apapun,” katanya.

Difki bersyukur ketika melihat pendengar lagunya bisa mengerti maksudnya saat menulis lagu. Meski jumlahnya masih relatif kecil, ia merasa berhasil sebagai seseorang yang ingin bercerita.

“Sebagai penulis lagu, gua punya satu prinsip dimana tujuan gua saat buat lagu adalah sebagai tukang cerita, gua harus menemukan orang-orang yang mungkin punya cerita sama kaya gua, cuman mereka nggak bisa melampiaskannya dalam tulisan atau lagu. Tugas gua gimana bisa mewakilkan orang-orang yang sebenarnya pengin bercerita,” kata Difki.

“Selain mengapresiasi, mereka dalam komentar di YouTube juga merasa terwakili. Banyak sedikitnya yang mendengar, bagi gua itu adalah sebuah keberhasilan,” imbuhnya.

Belajar dari Ariel NOAH untuk Temukan Warna Musik

Difki Khalif (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Difki mengaku bahwa kehadirannya dalam industri musik Indonesia tak terlepas dari sosok Ariel NOAH yang merupakan kakak sepupunya. Sejak kecil, ia sudah mendengar dan terinspirasi dari Ariel yang menjadi frontman Peterpan.

Sejak awal kariernya, Difki mengaku ide liarnya dalam bermusik juga didukung lewat nasihat yang pernah disampaikan Ariel. Meski vokalis NOAH itu tidak banyak bicara, Difki mengatakan jika ia dinasihati untuk bebas berkarya.

“Dia nggak pernah banyak ngomong, tapi dia sempat ngomong ‘nanti kalau lu udah terkenal, lu bingung mau ngapain’, kata dia gitu. Jadi selama belum terlalu terlihat, lakuin apa yang dimau, berkarya sepuas-puasnya dan jangan pernah berharap untuk jadi orang terkenal,” tutur Difki.

“Itu yang gua terapin di dalam diri gua. Gua menempatkan diri sebagai seniman, bukan sebagai selebritis. Gua di sini berkarya, tempat nuangin ide-ide gua. Terkenal itu hadiah,” lanjutnya.

Difki juga bercerita bagaimana kariernya dalam bermusik masih dihiasi dengan dua penilaian terkait Ariel. Ia menyadari bahwa banyak orang yang menilainya hanya mendompleng ketenaran dari pria yang kerap disapa Broril itu.

Difki Khalif (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

“Pertama, kalau gua pribadi, gua harus bijak. Dengan membawa embel-embel sebagai adiknya Bang Boril, gua nggak boleh condong ke kanan atau ke kiri, dalam artian gua harus di tengah-tengah terus. Gua yakin ada orang yang skeptis yang merasa gua bisa cuma karena gua adiknya Boril. Cuma gua mau membuktikan kalau 5 single gua itu ya lagu gua sendiri dan gua tulis sendiri,” tutur Difki Khalif.

“Satunya lagi, mungkin mereka punya ekspektasi ketinggian, padahal gua masih harus belajar, gua harus nyari jam terbang saat itu. Jadi gua harus pintar-pintar menghadapi dua pendapat ini. Intinya gua bawa tanggung jawab yang lumayan lah,” sambungnya.

Lagi pula, Difki mengaku tidak melewati jalan yang mulus, meski berstatus sebagai adik dari penyanyi besar. Sudah berhasrat untuk menjadi musisi sejak masih SMP, ia harus menunggu lama untuk diajak Ariel untuk masuk ke industri musik.

“Jadi, dari SMP pas punya lagu udah di-sounding ke Bang Boril pelan-pelan, Cuma mungkin dipikir karena masih SMP, disuruh belajar dulu. Dari SMP sampai kuliah nggak pernah berhenti nulis lagu dan rekaman, waktu itu sama Bang Boril masih ditolak. Dia Cuma bilang banyakin bikin lagu enak dan banyakin jam terbang manggung kayak main di pensi sekolah,” kata Difki.

“Yaudah, gua pulang dengan membawa PR itu dari abang. Itu tahun 2015. Selang 3 sampai 4 tahun kemudian, lagu ‘Cinta Yang Diam’, single pertama gua saat debut featuring sama Bang Boril, waktu itu abang inget sama laguku itu. Waktu itu dia mulai ngajak featuring-an, gua mulai diajak ke beberapa tim dan produser di Musica, yaudah jadinya lama-lama di sini lah,” lanjutnya.

Difki Khalif (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Difki juga bercerita bahwa dirinya pernah ditolak karena dianggap gaya musik dan bernyanyinya sangat mirip dengan Ariel. Namun, saat ini dirinya mulai menemukan warna sendiri yang berbeda dari NOAH dan Ariel.

“Yang sekarang gua usahakan banget yaitu gua ketika buat lagu itu mencoba buat cerita dulu sebelum nadanya dibuat. NOAH kan lebih puitis dan lebih ke cinta, gua mau meminimalisir. Cuman karena gua sadar kalau harus buat musik yang komersil, mau nggak mau ada cintanya dikit, tapi ada sudut pandang lain lah istilahnya,” ujarnya.

Selain Ariel NOAH, musikalitas Difki Khalif juga terpengaruh oleh band Coldplay. Dia mengaku sudah mengenal Coldplay sejak masih kecil. Lewat ayahnya, ia sudah mendengarkan lagu-lagu awal dari band asal Inggris itu.

“Dari kecil gua dengerin Coldplay. Kebetulan rumah gua ke sekolah jauh, jadi sering dengerin pas ayah nyetel lagu mereka, kayak Scientist dan Yellow,” tutur Difki.

Sering diajak ayahnya mengunjungi toko musik setiap pekan, Difki mengatakan jika ia memiliki koleksi lengkap album fisik Coldplay. Meski bukan sebagai fans fanatik, Difki menyebut Coldplay sebagai salah satu inspirasi dan ia mengucap rasa terima kasihnya pada Chris Martin Cs. lewat karya-karya yang telah dibuatnya.

Namun, Difki mengatakan jika dirinya tidak berencana untuk ikut menyaksikan penampilan Coldplay secara langsung di Jakarta pada 15 November mendatang. Ia mengaku tidak terlalu suka menonton konser musik.

“Tapi uniknya gua nggak suka nonton konser. Anehnya, gua orang yang nggak terlalu aware sama yang lagi booming apa. Gua orangnya rumahan banget, emang nggak suka sama yang rame-rame gitu,” pungkas Difki Khalif.