YOGYAKARTA – Kualitas diri atau dalam psikologi positif disebut sebagai gagasan kekuatan karakter, ternyata berperan dalam meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan. Mempertimbangkan kekuatan karakter, menurut sebuah penelitian pada 2023 oleh psikolog Universitas New England, Sonja Habanicht dan Nicola Schutte, memang merupakan latihan yang bermanfaat.
Meskipun bnayak cara untuk mengukur karakter atau kualitas seseorang. Tetapi kerangka kerja yang digunakan oleh tim peneliti dari Universitas New England yang dilansir Psychology Today, Senin, 27 Maret, mengkategorikan menjadi 6, antara lain sebagai berikut:
- Kebijaksanaan dan pengetahuan, diukur dari kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan membuat keputusan yang tepat, suka belajar, dan mampu menasihati orang lain.
- Keberanian, tidak hanya diukur dari seberapa berani seseorang, tetapi juga berkaitan dengan ketekunan, kejujuran, dan semangat hidup.
- Kemanusiaan, menghargai hubungan dekat, kebaikan, kesadaran akan motif dan perasaan orang lain.
- Keadilan, berkaitan dengan kerja sama serta kepemimpinan.
- Kesederhanaan, terkait dengan pengampunan, kehati-hatian, dan pengaturan diri.
- Transendensi, kaitannya dengan apresiasi keindahan, syukur, harapan, humor, religiusitas/spiritualitas.
Menurut Susan Krauss Whitbourne, Ph.D., kualitas diri dapat berperan kalau berfokus pada apa yang dimiliki pasangan daripada kekurangan pasangan. Pendekatan berbasis kualitas diri mungkin juga merupakan salah satu yang Anda kerjakan dengan pasangan Anda.
Jelas, kepuasan hubungan adalah jalan dua arah. Sehingga Anda berdua dapat memperoleh manfaat kalau Anda masing-masing menjumlahkan aset kualitas diri terbesar.
BACA JUGA:
Secara singkat kualitas diri menjadi basis dalam membangun kepuasan hubungan dan kebahagiaan. Anda dan pasangan, perlu mengenali diri sendiri dan satu sama lain. Pemenuhan dalam hubungan mungkin bisa berasal dari banyak sumber, tetapi pendekatan dengan enam basis kualitas diri mungkin perlu disadari.