YOGYAKARTA – Kualitas komunikasi, membuat perubahan besar dalam hubungan. Misalnya dalam interaksi sehari-hari yang terlihat sederhana tetapi bermakna, ketika mengucapkan terima kasih atau meminta maaf. Interaksi dengan pola tertentu yang positif, ternyata membantu membangun kedekatan dan komunikasi yang berkualitas tanpa tekanan. Bagaimana pola tersebut, Valentina Stoycheva, Ph.D., psikolog klinis memaparkan berikut ini.
1. Timbal balik dan memberikan balasan setara
Interaksi dua arah artinya terjadi timbal balik. Ketika satu orang dari pasangan berbicara, lainnya mendengarkan kemudian memberikan balasan penuh hormat dan perhatian. Kalau berlangsung timbal balik, maka setiap orang yang berpasangan merasa dihargai dan dipahami, melansir Psychology Today, Kamis, 9 Maret.
2. Ucapkan Terima kasih
Seringkali, saat hubungan kita semakin dalam dan kita menjadi terbiasa dengan rutinitas sehari-hari, kita lupa melakukan hal-hal kecil yang menunjukkan kepada pasangan kita bahwa kita menghargainya. Meskipun kedengarannya berlebihan, tetapi melakukan tugas-tugas sederhana seperti membuang sampah, mengisi tangka bensin, atau menjemput sepulang kerja patut diapresiasi dengan ucapan terima kasih.
3. Minta maaf dengan cara yang benar
Sebagian besar dari kita mungkin tidak tahu cara minta maaf yang benar. Kadang, minta maaf diucapkan meleset atau tak jelas predikat dan subyeknya. Kalau menurut Harriet Lerner, seorang psikolog klinis dan penulis Why Won't You Apologize: Healing Big Betrayals and Everyday Hurts. Permintaan maaf yang baik dapat mengubah hubungan kita menjadi lebih baik. Permintaan maat yang baik tidak mengandung ‘jika’ dan ‘tetapi’ namun bertanggung jawab penuh.
4. Memperhatikan sentuhan fisik
Merujuk dari penelitian oleh John Bowly yang menginspirasi psikolog Amerika, Harry Harlow. Sentuhan fisik dan kehangatan penting dalam perkembangan kita. Tidak hanya bagi bayi, seperti dalam penelitian Bowly, orang dewasa juga membutuhkan sentuhan fisik sebagai bentuk keterikatan.
5. Bermain bersama
Bermain bersama ini merujuk pada situasi spontan dalam sebuah permainan. Seperti Ketika anak-anak bermain secara imajinatif, fantasi, dan aktivitas menyenangkan bersama. Mungkin Anda dan pasangan bisa berjalan-jalan ke tempat menyenangkan atau hanya di rumah bermain bersama hewan peliharaan. Kalau menurut dokter anak dan psikoanalisis Donald Winnicott, kemampuan secara spontan terlibat dalam permainan dengan orang lain merupakan tanda kesejahteraan psikologis.
BACA JUGA:
Ketika bermain dengan pasangan Anda, berdua memasuki ruang relasional yang meningkatkan ikatan dan masing-masing memungkinkan menjadi diri sendiri. Terlebih lagi, bermain pada dasarnya bersifat autotelik. Artinya setiap orang ada demi dirinya sendiri, bukan dilakukan karena tekanan eksternal yang tidak melekat pada aktivitas itu sendiri. Dengan bermain bersama pasangan, maka akan saling mengenal, dan juga merasa aman, serta meningkatkan keintiman.