Bagikan:

YOGYAKARTA – Perkembangan sosial pada anak melibatkan pembelajaran tentang berhubungan dengan orang lain serta mengungkapkan perasaan untuk mengembangkan interaksi sosial. Dengan memiliki keterampilan sosial, anak-anak bisa membangun dan memeliharan hubungan nantinya.

Keterampilan sosial perlu dikembangkan secara bertahap. Mulai dari berinteraksi secara efektif dengan anggota keluarga, pengasuh, teman sebaya, hingga orang dewasa. Dengan memiliki keterampilan sosial, anak-anak bisa secara mandiri membangun hubungna positif dan bermanfaat bagi orang lain.

Kompetensi sosial, ternyata juga berkaitan erat dengan perkembangan anak, prestasi akademik, dan keterampilan belajar. Keterampilan sosial yang buruk masa kanak-kanak, melansir Parenting For Brain, Rabu, 28 Februari, ternyata berdampak pada pasa dewasa. Termasuk pengangguran, masalah perilaku, aktivitas kriminal, penggunaan narkoba, dan kesehatan mental. Cara untuk mengembangkan keterampilan sosial anak, berikut daftarnya.

cara mengembangkan keterampilan sosial pada anak
Ilustrasi cara mengembangkan keterampilan sosial pada anak (Freepik/jcomp)

1. Pengalaman rumah yang positif

Pengalaman anak dengan orang tua dan hubungan yang sehat sejak dini, penting bagi perkembangan anak. Pola asuh yang baik dan hubungan keluarga yang positif, merupakan faktor yang berkorelasi dengan perkembangan sosial yang sehat bagi anak. Melalui pengalaman positif sehari-hari, anak mengembangkan keterikatan yang aman dan membentuk model kerja internal yang positif untuk menghadapi situasi sosial dengan percaya diri.

2. Ajarkan aturan sosial

Keterampilan anak akan terbentuk ketika mereka mengetahui aturan sosial. Maka mulailah mengajarkan standar dan aturan sosial yang jelas pada mereka. Misalnya, terdapat aturan yang harus diikuti untuk mendapatkan apa yang mereka harapkan. Mereka juga harus tahu harapan yang jelas lewat perilakunya sehari-hari.

3. Perhatikan komunikasi nonverbal

Selain secara eksplisit mengajarkan perilaku prososial, ajari anak kecil bagaimana nada suara, volume suara, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata yang dapat memengaruhi relasi sosial mereka. Komunikasi nonverbal penting mereka pahami.

cara mengembangkan keterampilan sosial pada anak
Ilustrasi cara mengembangkan keterampilan sosial pada anak (Freepik/drobotdean)

4. Contohkan perilaku prososial dalam aktivitas sehari-hari

Anak-anak paling andal dalam mengamati dan meniru perilaku orang terdekat di sektiarnya. Selama proses pembelajaran keterampilan sosial, mereka perlu mengembangkan bagaimana perilaku sosial dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk memandu tindakan sosialnya. Misalnya, anak-anak perlu belajar kapan mengucapkan “terima kasih”, “maaf”, dan “tolong”.

5. Biarkan mereka bermain

Dengan bermain mereka berteman dengan teman-temannya. Lewat permainan pula, anak-anak belajar keterampilan berbahasa, mempelajari aturan-aturan sosial, dan membentuk ikatan emosional melalui interaksi timbal balik dengan teman sebayanya. Hubungan sosial ini, menumbuhkan konsep-konsep sosial, seperti kerjasama, saling menghormati, dan kepekaan interpersonal.

6. Bimbing anak dalam pemecahan masalah

Mengembangkan pemecahan masalah berkaitan dengan aspek kognitif agar mampu menyelesaikan dan mendapatkan penerimaan teman sebaya. Agar berhasil, seorang anak harus memiliki kepekaan antara pribadi, mempertimbangkan kebutuhan orang lain, dan memiliki orientasi tujuan. Ketika anak memiliki konflik dengan teman sebayanya, bimbing mereka supaya menyelesaikannya sendiri tanpa intervensi. Tunjukkan cara melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan temukan titik temu.

7. Praktikkan komunikasi yang sehat

Keterampilan komunikasi sangat penting dalam mengembangkan kompetensi sosial. Anda juga perlu membimbing mereka dalam mengembangkan bahasa. Penting pula mempraktikkan respons sosial dengan bahasa yang tepat.

8. Bantu mendapatkan teman yang baik

Kualitas persahabatan anak dapat berdampak signifikan terhadap keberhasilan mereka dalam dunia sosial. Bersahabatan yang berkualitas, antara lain perilaku prososial, tingkat konflik rendah, hangat, persaingan yang sehat, dan rendah tekanan. Selain membantu mendapatkan teman yang baik, ortu juga perlu mengembangkan fungsi emosional yang kuat. Seperti bisa meregulasi emosi dan rendah reaktivitas emosional.

Di samping mempraktikkan cara mengembangkan keterampilan sosial pada anak dalam daftar di atas, ortu penting memberikan contoh yang baik.