JAKARTA - Bermain pura-pura atau play pretend selalu menjadi permainan favorit anak. Secara alamiah anak memang menyukai permainan ini. Hampir semua anak melakukannya sesuai dengan imajinasi dan daya khayal masing-masing.
Pun, penelitian menunjukkan bahwa saat anak bersenang-senang menciptakan dunia fantasi dan memerankan cerita, mereka juga mengembangkan keterampilan di berbagai bidang. Anak yang lebih sering bermain pura-pura memiliki keterampilan lebih kuat di sejumlah area penting, seperti:
Kreativitas
Disadur dari Child Mind Institute, Jumat, 25 Oktober, play pretend bersifat terbuka, yang berarti tidak ada batasan untuk cerita atau dunia yang dapat diciptakan anak-anak. Mereka juga dapat berpikir kreatif tentang cara menggunakan objek untuk tujuan baru atau menggunakan keajaiban imajinasi mereka, seperti memasang mahkota tak terlihat pada teman untuk menjadikannya raja. Jenis permainan ini dapat mendukung pengembangan keterampilan dalam berpikir kreatif dan pemecahan masalah.
Keterampilan emosional
Saat bermain pura-pura, anak mendapat kesempatan mengeksplorasi emosi dengan cara unik. Mereka mungkin berlatih menenangkan boneka bayi yang menangis atau memerankan monster marah. Anak-anak yang lebih banyak terlibat dalam permainan semacam ini memiliki pengetahuan emosi dan pengaturan serta pengendalian emosi lebih kuat. Bermain peran dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan ini. Dengan mengekspresikan emosi berbeda dari yang mereka rasakan agar tetap sesuai dengan karakter atau situasi permainan.
Keterampilan sosial
Play pretend dengan saudara kandung dan anak-anak lain memberikan kesempatan alami bagi anak membangun keterampilan sosial, saat mereka memilih peran, menciptakan dunia dan alur cerita bersama, serta menyelesaikan konflik yang muncul. Bermain pura-pura tampaknya mendukung pengembangan teori pikiran, yaitu kemampuan mengenali bahwa orang lain memiliki keyakinan, niat, pikiran, dan perasaan berbeda.
Fungsi eksekutif
Dalam permainan pura-pura, anak secara aktif menggunakan keterampilan fungsi eksekutif mereka dalam memahami dan menjaga batasan antara khayalan dan kenyataan. Anak-anak yang bermain pura-pura memiliki keterampilan lebih kuat di area seperti memori jangka pendek dan pemikiran fleksibel, dan mereka lebih mampu mempertahankan upaya sehingga mencapai tujuan.
BACA JUGA:
Bahasa dan komunikasi
Play pretend mendukung perkembangan bahasa anak. Anak yang permainannya melibatkan cerita dan dunia khayalan rumit memiliki kosakata dan keterampilan menceritakan kembali cerita yang lebih maju.
Permainan pura-pura adalah cara bagi anak mengerjakan area perkembangan penting, sambil juga membangun keterampilan khusus. Yang berpotensi memberikan manfaat jangka panjang secara sosial, emosional, akademis, dan seterusnya.
Menghilangkan rasa takut
Dengan bermain pura-pura, anak belajar mengalahkan rasa takut, mengeksplorasi bakat, atau mengembangkan impian dan cita-cita. Saat melakukan permainan ini, anak sekaligus akan mengembangkan inisiatif dan tidak hanya sekadar memberi respon yang pasif. Anak juga akan lebih terlatih untuk memberi respon terhadap sesuatu secara jujur dan apa adanya.