Bagikan:

JAKARTA - Kiky Saputri ikut membagikan pengalamannya terkait fasilitas kesehatan di Indonesia. Sebelumnya, Presiden Jokowi menulis cuitan soal banyaknya masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri.

"Hampir dua juta orang Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri setiap tahun. Kurang lebih satu juta ke Malaysia, 750 ribu ke Singapura, sisanya ke Jepang, Amerika, Jerman, dll. Gara-gara ini, kita kehilangan devisa Rp 165 triliun karena modal keluar," tulis Jokowi pada akun media sosialnya.

Kiky Saputri pun mengutip cuitan tersebut dengan menuliskan pengalamannya. Mertuanya pergi berobat ke Singapura, namun bukan karena tidak ingin berobat di Indonesia.

"Mertua saya didiagnosa stroke kuping karena tiba-tiba pendengarannya terganggu. Disuntik dalemnya malah makin parah pendengarannya," tulis Kiky Saputri.

"Akhirnya ke Rumah Sakit Singapura dan diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga dan sekarang sudah sembuh. Kocak kan?" lanjutnya.

Cuitan Kiky Saputri mendapat respons pro dan kontra dari publik. Banyak yang menceritakan pengalamannya serupa dengan sang artis namun tidak sedikit yang memberi penjelasan kepada Kiky.

“Jadi inget dulu pernah rawat inap sekitar 2 pekan ga jelas kenapa di sebuah RS swasta yang katanya bagus. Padahal cek EKG, rontgen, USG bagus semua. Seperti sengaja dibuat lama karena ada asuransi & kamar VIP,” tulis salah satu warganet.

“Dulu gua cantengan di jempol kaki, dokter ga babibu langsung suruh bedah buat ngangkat kuku nya. ga berani dong, rela ke sg, dr cuma suruh rendem air anget sama diganjel, kasih obat 2 biji buat antibiotik sama nyeri,” kata lainnya.

“Di indo masih bnyk kok dokter dokter yg berkompeten ki, ga ush gitu jg sarkas nya seolah2 dokter gk ad yg bermutu di indo, ntr apa apa butuh juga,” balas salah satu warganet kepada Kiky.

“Lah itukan asumsi kamu sendiri. Saya cuma cerita pengalaman keluarga saya yg berkaitan dgn twit pak Jokowi kenapa banyak orang yang lebih milih berobat ke LN (luar negeri). Ternyata banyak jg yg punya pengalaman serupa. Tujuannya justru supaya pemerintah bisa segara evaluasi. Kok kamu sensi?” balas Kiky Saputri.