Bagikan:

JAKARTA - Film ketiga Bumilangit, Virgo & The Sparklings siap meramaikan persaingan film yang tayang di bulan Maret. Disutradarai Ody Harahap, film ini diharapkan membawa sesuatu yang berbeda dari dua film pendahulunya.

“Berangkat dari adaptasi dan film remaja anak band superhero dan produser tidak menggawangi karena based memang dari characters,” kata Ody Harahap pada konferensi pers hari Selasa, 28 Februari.

“Memang penuh warna, komedi, dengan basic itu keluarlah mood yang berbeda dari yang lain. Saya tidak mau mengkhianati webtoon jadi kita padukan dan semuanya based on characters. Tidak ada patokan,” jelas Ody.

Produksi yang dilakukan saat pandemi membuat para pemain harus beradaptasi dengan syuting dan prosesnya, namun hal itu diakui membawa Virgo & The Sparklings menjadi sajian yang berbeda. Hal ini diutarakan oleh beberapa pemain dalam film ini.

“Lebih merasa mudah karena kita kebawa energi mereka dan saya pernah satu produksi sama Zara (Adhisty Zara). Energi mereka yang bikin kita muda seru banget dan suasana syuting lebih segar,” kata Irgi Fahrezi.

“Anak-anak ini sangat punya karakter pekerja keras. Jadi ini yang membuat saya bersemangat. Film yang energetik membawa pulang kesan semangat sampai rumah,” tambah Widi Mulia.

Virgo & The Sparklings tampil dengan pengemasan yang berbeda dari film Bumilangit sebelumnya: Gundala dan Sri Asih. Terlepas dari itu, Joko Anwar sebagai produser menyebut bahwa ketiganya memiliki benang merah.

“BCU itu kekuatannya inherent di nusantara. Kita mencoba kembali ke roots. Kebudayaan kita adalah mitologi jadi kita enggak pendekatan ke sci-fi tapi mitologi,” kata Joko Anwar.

“Nanti ada benang merah yang mengambil kesimpulan dan kemiripan kekuatannya,” tambah lainnya.

Virgo & The Sparklings menceritakan Riani (Adhisty Zara) bersama ketiga temannya berusaha menyelamatkan dunia setelah seluruh remaja mengalami kesurupan. Aksi ketiganya bisa disaksikan lewat film Virgo & The Sparklings yang tayang mulai 2 Maret di seluruh jaringan bioskop Indonesia.