JAKARTA - Jagat sinematik Bumilangit berlanjut dengan film ketiga berjudul Virgo & The Sparklings. Disutradarai Ody Harahap, film ini merupakan salah satu penampilan perdana Patriot Taruna yang dibintangi Adhisty Zara.
Berbeda dari dua film terdahulunya, Virgo & The Sparklings tampil lebih ceria dari segi tone warna dan nuansa. Ceritanya juga masih berhubungan dengan kisah remaja yang didominasi persahabatan, keluarga, dan percintaan.
Selain Zara, film ini dibintangi Satine Zaneta, Ashira Zamita, Rebecca Klooper, Maudy Efrosina, Irgi Fahrezi, Aida Nurmala, Widi Mulia, Bryan Domani, Mawar de Jongh, Indah Kusuma, dan masih banyak lainnya.
Virgo & The Sparklings menceritakan Riani (Adhisty Zara), seorang anak SMA yang memiliki kekuatan api. Seiring ia tumbuh dewasa, Riani tidak bisa mengontrol kekuatannya yang menyebabkan masalah di kesehariannya.
Pada satu waktu, Riani pindah ke sekolah baru dan mencuri perhatian Ussy (Satine Zaneta), Monica (Ashira Zamita), dan Sasmi (Rebecca Klooper) karena satu kejadian. Ussy, Monica, dan Sasmi kemudian mengajak Riani untuk bergabung dengan band mereka.
Mereka membentuk band yang diberi nama The Virgos dan berusaha untuk mengikuti kompetisi Stardom. Keempatnya mengidolakan Scorpion Sisters, band yang digawangi Carmine (Mawar de Jongh).
Di sisi lain, Riani mendapati banyak anak-anak remaja yang mulai kesurupan karena sebuah fenomena. Riani yang disibukkan dengan band juga menjadi penyembuh berusaha menyelamatkan para korban yang membawa konflik di antara The Virgos.
Apakah Riani memilih menyelamatkan seluruh remaja atau fokus dengan The Virgos?
BACA JUGA:
Ceritanya ringan dan mudah dicerna. Dengan premis yang sederhana ini, Virgo & The Sparklings cukup menghibur. Mulai dari aksi pertengkaran antar siswa hingga jatuh cinta klise di tengah hujan juga bisa dinikmati.
Namun cerita ini rasanya serba tanggung. Cerita sang karakter utama, Riani tidak digali dengan dalam. Alhasil penonton banyak mempertanyakan asal muasal kekuatan sang adiwira. Berbeda dari Sri Asih dan Gundala yang menunjukkan momentum tersebut.
Dari segi remaja, isu ini menarik, banyak melibatkan sisi orang tua - tapi sisi itu tidak dieksplor padahal benang merahnya bisa menyambung dengan cerita villain-nya.
Jika dibandingkan dengan villain-nya, Riani terlihat tidak stand out. Belum tahu apakah karena Riani ingin dipotret sebagai manusia biasa. Namun aksi superhero-nya tidak megah dan hiasan semata, seakan film tidak berubah jika penokohan Riani ditukar menjadi Ussy atau Monica atau Sasmi.
Pada satu adegan, Riani menyebut kekuatannya bisa membedakan perasaan orang lain dari warnanya. Sayangnya dialog itu tidak disertai bukti yang mungkin bisa menambah kesan superhero Riani.
Di balik lemahnya penokohan superhero, Riani justru lebih menarik ketika tampil bersama teman-teman The Virgos. Chemistry mereka sebagai teman dan rekan satu band membuat penonton terhibur.
Akan tetapi di antara deretan momen itu, kami sangat menikmati akting Ashira Zamita sebagai Monica. Dengan sisi komedi dan ceplas ceplosnya, tapi Monica tampil dengan karisma luar biasa tidak hanya ketika berdialog tapi juga ketika ia menabuh drumnya.
Rentetan lagu yang dipilih juga sangat sesuai dengan Virgo & The Sparklings. Sahabat Angin yang menjadi lagu tema cocok menemani alur cerita film ini. Belum lagi mereka menyanyikan ulang Salah dari Potret sebagai awal dari penceritaan The Virgos.
Aksi pemerannya tidak seheroik CGI yang tampil dengan baik. Terlepas dari itu, Virgo & The Sparklings tetap bisa dinikmati mengingat genre superhero masih awam di industri perfilman Indonesia.
Kehadiran Virgo & The Sparklings menjadi sesuatu yang segar, bukan hanya di Bumilangit tapi juga di industri film. Minimnya kisah remaja yang berfokus dengan cita-cita dan jati diri ini yang membuat Virgo & The Sparklings layak ditonton secara layar lebar.
Film Virgo & The Sparklings tayang mulai hari ini, Kamis, 2 Februari di seluruh jaringan bioskop Indonesia.