Eksklusif Ayuenstar Mengubah Masalah Emosional Jadi Karya
Ayuenstar (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Hampir dua tahun menghilang, Ayuenstar kembali dengan single baru bertajuk Manusia Putus Asa yang dirilis di awal tahun 2023 ini. Lagu tersebut merupakan single ketiga yang ia rilis. Sebelumnya, penyanyi dengan nama lengkap Ayu Putri Sundari itu pernah merilis single berjudul Swagger (13 November 2020) dan Heart Is Dying (20 April 2021).

Serupa dengan dua single terdahulu, gadis yang akrab disapa Ayu itu kembali menggubah dan menulis sendiri lagu terbarunya. Apa yang tertuang dalam lirik lagu Manusia Putus Asa merupakan ungkapan atas apa yang pernah dilalui sendiri olehnya.

Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk membuat lagu Manusia Putus Asa, Ayu mengatakan lagu tersebut dibuat pada saat dimana dirinya sedang bersedih, setelah ia mengetahui bahwa kedua orang tuanya sudah resmi bercerai.

“Saat itu aku ngerasa sedih, tapi sebagai anak aku enggak bisa ungkapin apapun. Jadi, saat itu aku langsung buka hanphone, ambil gitar, nulis lagunya dan tiba-tiba jadi aja,” ungkap Ayu saat mengunjungi VOI beberapa waktu lalu.

Ayuenstar (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Melihat lirik dari Manusia Putus Asa, sangat nampak bagaimana curahan hati Ayu atas perceraian orang tuanya. Tidak hanya itu, dalam lagu tersebut, Ayu juga menyelipkan kekecewaannya terhadap seseorang yang pernah ia suka.

“Dari perceraian orang tuaku itu, ada satu orang yang aku pengen banget cerita ke dia, tapi ternyata enggak sesuai ekspektasi,” katanya.

“Dia enggak ngerespon aku dengan baik, makanya di bagian reff ada kata-kata “Dihancurkan oleh cinta, dipatahkan keluarga”. Jadi perkara cintanya itu, di saat aku jatuh, dia belum bisa mendengarkan keluh kesahku saat itu,” sambungnya.

Meski dibuat dari kisah pribadinya yang unik, Ayu senang ketika mengetahui para pendengar dapat terhubung dengan lagunya. Ayu bercerita bagaimana ia mendapat banyak pesan dan komentar dari para pendengar yang merasa terwakili perasaannya oleh lagu Manusia Putus Asa.

Berbeda dengan dua single lain yang menggunakan bahasa Inggris, Ayu juga punya alasan tersendiri ketika membuat lirik lagu dengan bahasa Indonesia. Ia ingin curahan hatinya bisa terungkap dengan baik, dan pesan dari lagu itu tersampaikan dengan jelas.

Lewat lagu tersebut, Ayu juga punya pesan tersendiri bagi kedua orang tuanya. “Mungkin salah satu pesan tersembunyinya, sebagai seorang anak pengin gitu suaranya bisa didengar,” ucapnya.

Ayuenstar (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

“Jadi aku enggak ada interaksi kayak deep talk sama orang tua,enggak pernah ada deep talk di keluarga aku. Jadi, dengan lagu ini aku ingin orang tuaku dengar kalau dengan kondisi keluarga seperti yang aku alami itu, anak-anak tersakiti,” lanjutnya.

Hingga saat ini, Ayu mengaku kerap menangis ketika kembali mendengar lagu ciptaannya itu. Momen ketika ia tahu orang tuanya bercerai masih sangat membekas di pikirannya.

Mengubah Masalah Emosional Menjadi Karya

Tidak seperti dua single terdahulu, Ayu mengakui ada beban tersendiri ketika membawakan lagu Manusia Putus Asa. “Kalau beban mungkin baru di Manusia Putus Asa, kalau yang lain kan lagunya nge-beat, jadi aku bisa imbangin dengan gayaku saat nyanyi. Tapi kalau manusia putus asa, aku lebih banyak menghela nafas,” ujarnya.

Dalam proses pembuatan lagu, Ayu mengaku tidak pernah bercerita kepada kakak dan adiknya. Meski tahu bahwa lirik dari lagunya cukup “frontal” mengangkat permasalahan keluarganya, Ayu lebih memilih menyembunyikan lagunya itu hingga akhirnya dirilis.

Ayu bercerita bagaimana sang adik pada awalnya mempertanyakan keputusannya merilis lagu Manusia Putus Asa. Meski begitu, saudara kandungnya itu tetap menangis ketika mengetahui curahan hati Ayu yang tertuang dalam lirik.

“Aku enggak ada cerita kalau mau rilis lagu yang sebegininya. Sampai adik dan kakakku itu nangis pas aku pertama kali kasih dengar lagunya. Mungkin karena kita kakak-beradik jadi sebatin dan sefrekuensi,” katanya.

Ayu bersyukur dirinya punya kemampuan untuk membuat lagu. Dengan itu, ia bisa menghasilkan sebuah karya lewat kesedihannya. “Aku ngerasa bersyukur ketika aku sedih bisa diluapin ke lagu, bukan ke sosmed atau berkoar kemana-mana,” katanya.

“Walaupun aku bukan tipikal orang yang curhat, tapi di setiap momen yang aku rasakan bisa aku tumpahkan ke dalam karya. Aku juga sempat mikir, ternyata kesedihanku bisa jadi sebuah karya dan bisa didengarkan oleh orang-orang,” lanjutnya.

Masih merasakan kesedihan mendalam hingga saat ini, Ayu mencoba melihat maksud dari semua yang telah terjadi padanya. Ia tetap mencoba menjalani apa yang sudah ditakdirkan padanya. Mencoba berpikir positif, Ayu meyakini ada maksud lain dari Tuhan yang jauh lebih indah yang dipersiapkan untuknya.

“Sesedih apapun dan seruntuh apapun duniaku, aku tetap harus ngelewatin dan jalanin semuanya. Aku berpikir kita enggak pernah tahu maksud Tuhan ngasih hal-hal yang buat aku sakit, mungkin di depan akan ada hal yang lebih indah yang sudah disiapkan Tuhan buat aku,” ucap Ayu.

Dengan bercerita mengenai kesedihannya lewat lagu, Ayu juga tidak berharap belas kasihan dari orang lain. Sebaliknya, ia ingin menunjukkan bahwa dari kelemahan seseorang akan muncul kekuatan ketika mencoba untuk ikhlas menerimanya.

“Aku mau nunjukin kalau sisi lemah itu enggak akan buat orang juga ikut lemah. Dengan menerima kelemahan diri sendiri, itu jadi salah satu faktor yang bisa buat orang jadi lebih dewasa dan bijaksana. Menurut aku, orang yang bisa menerima kelebihan dan kekurangannya adalah cara untuk bisa sukses, karena bisa berdamai dengan diri sendiri,” tuturnya.

Musik Sebagai Ekspresi Emosinal

Ayuenstar (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Mengacu pada teori fungsi musik yang dikemukakan Alan P. Merriam dalam buku monumental Anthropology of Music (1964), apa yang dilakukan Ayu terlihat bagaimana musik berfungsi sebagai ekspresi emosional (music as emotional expression).

Terdapat beberapa hal dari Ayu yang menunjukkan bahwa fungsi musik secara luas dan pada sejumlah tingkatan menjadi sarana ekspresi emosi. Lewat Ayuenstar, musik tampaknya jelas terlibat dengan emosi dan menjadi wahana ekspresinya.

Ayu sudah belajar membuat lagu sejak remaja. Mencoba beberapa metode penciptaan lagu, Ayu merasa lebih nyaman ketika ia menciptakan dan menyanyikan lagu yang ia pribadi rasakan.

“Dulu aku sempat mikir kalau aku kayaknya enggak bisa bikin lagu. Ternyata dengan berjalannya waktu, ketika aku ngikutin hati aku, ternyata aku bisa. Kalau buatnya dengan kayak berkhayal atau dari curhatan teman itu aku enggak bisa. Jadi memang harus yang benar-benar aku rasain,” ujarnya.

Lebih spesifik, Ayu mengaku harus berada pada momen yang pas ketika menciptakan sebuah karya. “Dan jujur aku enggak bisa ciptain lagu ketika aku tidak ada dalam momen itu. Aku selalu bikin lagu ketika aku sedang ada di momen itu sendiri,” sambungnya.

Ayuenstar (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Ayu yang mulai dikenal publik lewat kesertaannya dalam ajang Indonesian Idol Season 9 pada tahun 2017 juga mengaku sempat ditawari beberapa label rekaman untuk bergabung. Namun, ia menolaknya dan lebih memilih untuk sebisa mungkin mengerjakan karya-karyanya seorang diri.

Ayu beralasan ingin dirinya dikenal sebagai penyanyi yang melewati proses panjang dan sakit untuk bisa sampai ke atas. Ia ingin merasakan berjuang dari bawah dengan orang-orang yang sudah mendukungnya selama ini.

Masih dengan keyakinannya untuk menciptakan dan menyanyikan lagu-lagunya sendiri, Ayu berharap bisa merealisasikan keinginannya untuk merilis album pada tahun ini.

“Di album ini, aku masih mengikuti kata hatiku, aku tetap buat lagu sesuai dengan apa yang hati aku mau. Karena aku enggak bisa bermusik itu fake, enggak pakai hati. Jadi semua lagu yang kuciptain itu real pakai hati dan pernah aku alami,” ujarnya.

Ayuenstar (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Ia merasa yakin cara itu dapat memenuhi keinginan yang sudah diimimpikannya sejak awal karier itu. “Yang bikin aku optimis ngeluarin album karena aku berkarya pakai hati, pasti akan sampai ke hati yang dengar,” katanya.

Terlebih, Ayu merasa ada banyak orang yang mendukungnya untuk terus berkarya. Bukan hanya orang-orang terdekat, Ayu juga semakin optimis ketika tahu bahwa lagu-lagunya juga dapat dinikmati oleh para pendengar, bahkan tak sedikit yang merasa terhubungan dengan curahan hati yang ia tuangkan itu.

“Jelas banget sih, siapapun itu yang dapat support, apalagi di titik yang tidak baik-baik aja pasti bahagia, makin bisa kuat dan semangat juga. Ternyata di luar sana banyak juga yang nungguin dan support aku. Jadi aku jaih lebih bersyukur dan lebih semangat dari sebelumnya,” katanya.

Meski masa depan adalah sesuatu yang belum pasti dan menawarkan banyak kemungkinan, Ayu menyatakan akan mencoba untuk tetap pada jalan yang ia pilih sebagai penyanyi. Ia berharap bisa menjadi penyanyi yang lebih baik dengan lagu-lagu yang menjadi saksi dalam segala proses yang trlah dilalui.

“Aku penginnya lagu aku bisa relate ke semua orang yang dengar, bisa mewakili isi perasaan hati mereka yang enggak bisa curhat ke orang-orang. Aku pengin semuanya itu bisa ditumpahkan lewat lagu aku,” pungkasnya.