YOGYAKARTA – Saat mengalami stres, paling umum dikenali ketika Anda mudah lelah. Di samping itu, kondisi emosional juga bisa menandai kondisi stres. Stres adalah ketegangan emosional atau ketegangan mental, yang umum dialami banyak orang. Menurut American Psychological Association (APA), rata-rata tingkat stres orang dewasa di Amerika Serikat adalah 5,1 dengan skala 1-10. Nah, terlalu banyak stres dikenali dari tanda-tanda berikut ini.
1. Kecemasan
Kecemasan berbeda dengan depresi karena ditandai dengan perasaan takut dan ketakutan yang luar biasa. Namun, seperti halnya depresi, penelitian menunjukkan stres mungkin terkait dengan gangguan kecemasan. Melansir Healthline, Minggu, 3 September, peneliti menemukan bahwa orang yang mengalami stres kerja tingkat tinggi lebih cenderung mengalami gejala kecemasan dan depresi.
2. Mudah marah
Saat Anda lebih mudah marah dari biasanya, bisa menandai sedang stres. Berbagai strategi bisa membantu mengendalikan tingkat kemarahan. Seperti teknik relaksasi, pemecahan masalah, dan komunikasi merupakan metode untuk meredakan amarah. Dengan melakukan metode tersebut, selain meredakan marah juga mengurangi stres.
3. Gairah seks rendah
Bagi Anda yang berpasangan, tanda ini mungkin memengaruhi kehidupan seksual yang harmonis. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kortisol yang tinggi saat stres, menyebabkan tingkat gairah yang lebih rendah. Untuk mengurangi kerenggangan keintiman, pasangan perlu meningkatkan komunikasi yang bertujuan memulihkan perasaan positif terhadap seks.
4. Masalah memori dan konsentrasi
Jika Anda kesulitan konsentrasi dan jadi pelupa, stres mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Menurut penelitian, hormon tertentu setelah peristiwa stres atau traumatis dapat merusak ingatan. Maka, mengubah gaya hidup dapat membantu meningkatkan daya ingat. Seperti mempertahankan pola makan seimbang, menjaga pikiran tetap aktif, hindari aktivitas negatif, dan cukup istirahat.
5. Perilaku kompulsif
Stres di otak mungkin berperan dalam perkembangan kecanduan. Menurut para peneliti, stres kronis dapat mengubah sifat fisik otak sehingga mendorong perilaku yang membentuk kebiasaan dan kecanduan. Sudah sejak lama para pakar mengaitkan antara stres dan perilaku kompulsif, termasuk gangguan kecanduan dan konsekuensi pada kesehatan fisik.
6. Perubahan suasana hati
Banyak efek emosional dari stres yang dapat membuat Anda merasa seperti sedang mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba. Sebuah studi meneliti peran stres terhadap fisiologi, suasana hati, dan kognisi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemicu stres sosial dan fisik dapat berdampak besar pada kesejahteraan emosional dan suasana hati. Maka dengan banyaknya tanda-tanda stres emosional di atas, Anda bisa dengan mudah melihat pengaruh stres terhadap suasana hati secara keseluruhan.
BACA JUGA:
Dengan memahami gejala emosional yang menandai stres dalam penjelasan di atas, Anda bisa mengambil langkah tertentu untuk mengelolanya. Namun jika mengalami kesulitan mengelola aspek emosional dari stres, sebaiknya hubungi ahli kesehatan mental.