Suasana Hati Mudah Berubah, Apakah Normal? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi kenapa suasana hati mudah berubah (Unsplash/Shot By Cerqueira)

Bagikan:

JAKARTA – Suasana hati meluncur dari gembira tetiba sedih, marah, dan mudah tersinggung disebut dengan mood swing. Apakah meluncurnya suasana hati tidak dapat dikontrol?

Suasana hati mudah berubah banyak faktor yang melatarbelakangi. Mulai dari dipengaruhi faktor internal seperti perubahan dalam hidup, merasa lelah, kurang tidur, konsumsi makanan tak sehat, hingga mengkonsumsi obat-obatan yang memengaruhi suasana hati hingga pola tidur.

Perubahan suasana hati dalam psikologi klinis juga dikaitkan dengan gangguan mental seperti bipolar disorder, major depressive disorder, clythomia, persistent depressive disorder, dan borderline personality disorder. Sedangkan dalam kondisi medis, penyakit tertentu juga memengaruhi suasana hati seseorang seperti Alzheimer, penyakit jantung, diabetes, epilepsi, stres, dan gangguan tiroid.

Perubahan suasana hati juga dikaitkan dengan sindrom pramenstruasi pada wanita dan menopause. Apabila mengalami suasana hati yang tidak terkontrol, intens, dialami selama lebih dari 2 hari, memengaruhi relasi kerja dan kehidupan rumah tangga atau membahayakan diri, disarankan untuk bertemu dengan profesional seperti psikolog maupun psikiater.

Cara mengatasi perubahan suasana hati dengan sederhana ialah dengan memperbaiki gaya hidup, seperti langkah-langkah berikut ini:

Kenali perubahan suasana hati

Menurut psikoterapis, Angela Ficken dilansir Bustle, Rabu, 24 November, emosi dengan level instensitas yang berbeda normal dialami akibat respons diri terhadap peristiwa yang dialami. Yang perlu dilakukan ialah mengontrolnya, kenali setiap perubahan suasana hati.

Setiap akhir pekan, saran Ficken, usahakan mengidentifikasi apa yang sedang dirasakan dan mempertanyakan dipicu oleh peristiwa yang bagaimana perasaan tersebut muncul. Apabila Anda dikontrol oleh perasaan atau emosi, ketahui penyebabnya dulu untuk membantu mengambil langkah apa untuk menetralisir perasaan tersebut.

Tidur

Ficken mengingatkan bahwa semakin lelah hari Anda maka semakin sulit mengelola emosi. Kelelahan membuat pikiran kerap berlari-larian ke hal-hal yang negatif. Maka, tidurlah untuk meredakan lelah. Bisa juga mengambil waktu sebentar untuk relaksasi, misalnya duduk santai di beranda rumah, membaca buku, meditasi, atau latihan pernapasan.

Hindari hal-hal yang memicu suasana hati buruk

Kristina Orlova, CMT., LMFT., seorang psikoterapis, menyarankan untuk menyeimbangkan hidup dan tetap tenang. Juga hindari hal-hal yang memicu suasana hati semakin down, seperti saat malam hari hindari minum minuman yang mengandung kafein.

Banyak minum air putih

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa kurang minum bisa membuat bad mood. Artinya, pastikan tubuh mendapatkan hidrasi cukup selama Anda beraktivitas.

Olahraga

Olahraga memicu produksi senyawa kimia dari otak untuk membuat Anda lebih rileks, merasa lebih baik, dan merilis endorfin atau hormon suasana hati baik. Saran Orlova, sempatkan olahraga setiap hari supaya perasaan enggak naik turun.

Selain 5 cara mengatasi suasana hati mudah berubah seperti di atas, Erika Martinez, Psy.D. menyarankan untuk berlatih mindfulness. Menurut Marnitez, respons emosional yang sehat sepadan dengan situasi yang dihadapi.

Misalnya, ketika Anda bereaksi pada intensitas tingkat 9 terhadap situasi yang membutuhkan 2 saja, bisa jadi mengindikasikan dipicu emosional oleh lingkungan atau seseorang. Artinya dibutuhkan tingkat kesadaran untuk mengontrol reaksi berlebihan.