Bagikan:

JAKARTA - Anak Anda suka gelisah, merengek, dan tak sabar akan suatu hal? Wajar kok, Bunda. Menurut Pete Stavinoha, Ph.D., seorang psikolog anak di Children's Medical Center di Dallas seperti dilansir Parents, Jumat, 11 November, seorang balita belum memiliki kemampuan untuk bersabar. Itu sebabnya saat menunggu mereka akan merasa gelisah, menjadi cengeng, bahkan marah. Bagi mereka menunggu sebentar saja, seperti sesuatu yang rasanya lama.

Dilansir dari Parenting First Cry, ini 5 cara mengajarkan anak untuk sabar. Tak perlu terburu-buru mengharapkan anak langsung paham. Yang terpenting adalah Anda mulai memperkenalkan arti sabar padanya secara perlahan.

Beri Contoh pada Anak

Anak banyak belajar dari orang tuanya. Untuk itu, sebelum menuntut anak untuk bisa sabar, alangkah baiknya orang tua mencontohkan terlebih dahulu perilaku sabar agar bisa ditiru anak. Sebelum bertindak terburu-buru, ingat kembali ada anak yang butuh dibimbing dan mengikuti setiap tingkah laku Anda. Jadi, penting bagi Anda untuk mempraktikkan kesabaran sehingga anak-anak Anda akan memiliki contoh untuk diteladani dalam hal kesabaran.

Mulai dari hal yang Kecil

Untuk mengajari anak bersabar, Anda bisa mulai dari kesempatan kecil setiap hari. Misal, saat dia merengek meminta sesuatu jangan langsung mengabulkan keinginannya. Buat dia menunggu satu atau dua menit. Perlahan anak akan memahami konsep menunggu dan ketika dia sudah lebih mengerti, Anda bisa menambah waktu tunggunya jadi lebih lama.

Ajarkan Cara Mengendalikan Diri

Untuk anak-anak, memiliki kesabaran adalah bentuk belajar bagaimana cara mengendalikan emosi dan tindakan mereka, bahkan ketika cemas, bersemangat, atau lelah. Minta anak untuk bisa mengendalikan dirinya, sebelum Anda memenuhi permintaanya. Memenuhi permintaan mereka ketika mereka sudah bisa mengendalikan diri akan menanamkan bahwa bertindak tidak sabar bukanlah cara untuk mendapat apa yang mereka inginkan.

Ajar Anak Sampaikan isi Hati

Ketika anak mengeluh bahwa dia lebih suka bermain atau melakukan sesuatu selain menunggu, pastikan untuk tetap tenang dan dorong dia berbicara tentang perasaannya. Tanggapi dia dengan serius dan coba berikan solusi.

Ingatkan untuk Tidak Konsumtif

Alasan mengapa budaya kita sekarang semakin tidak sabar adalah karena kebiasaan konsumtif. Saat anak sudah beranjak lebih besar, latih ia untuk tidak bersifat konsumtif. Jika ia ingin membeli sesuatu, Bunda tidak perlu meminjamkan uang. Biarkan ia bersabar untuk mengumpulkan uang sampai apa yang ia inginkan terbeli. Ini akan mengajarkan mereka bersabar untuk mendapat apa yang mereka mau.