Bagikan:

YOGYAKARTA – Proses beradaptasi bagi anak-anak bukan hal mudah. Saat mengalami perubahan, misalnya pindah sekolah atau pindah tempat tinggal, mereka perlu mengembangkan kemampuan beradaptasi. Tetapi bagi anak-anak yang susah beradaptasi, tentu perlu ditemani dan disupport oleh kedua orangtuanya. Untuk itu, berikut cara mengatasi anak yang susah beradaptasi.

1. Persiapkan dari jauh-jauh hari

Meski pepatah bilang “tidak ada yang terlambat”, mempersiapkan anak ketika akan mengalami perubahan membantu mereka bersiap untuk beradaptasi. Karena tentu saja, adaptasi bukan hal yang instan apalagi bagi anak-anak. Orang tua bisa membantu buah hatinya menggunakan cara-cara kreatif untuk terampil beradaptasi. Misalnya dengan alat bantu visual, seperti buku saku atau video yang menggambarkan situasi tertentu yang mana ia harus beradaptasi didalamnya.

cara mengatasi anak yang susah beradaptasi
Ilustrasi cara mengatasi anak yang susah beradaptasi (Freepik)

2. Validasi perasaanya dan kenalkan perubahan yang mungkin terjadi

Penting untuk memvalidasi perasaan anak, termasuk kesulitan mereka dalam beradaptasi. Dengarkan apa saja yang membuat mereka kesulitan dan jangan menghindar dari situasi tersebut. Temani anak dan perkenalkan secara bertahan perubahan dalam keseharian mereka. Mulai dari perubahan yang paling sederhana dan tidak membuat mereka kesal. Lalu secara bertahap meningkat hingga anak-anak bisa secara signifikan menerima dan beradaptasi dengan perubahan.

3. Ajari keterampilan mengatasi masalah

Kalau masalahnya adalah karena frustasi menyelesaikan tugas yang sulit, ajarkan pada anak Anda keterampilan mengatasi masalah tersebut. Paling sederhana, daripada marah dan berteriak, lebih baik ambil napas dalam-dalam atau pergi ke tempat tenang di rumah.

4. Bantu anak menyusun rencana backup

Banyak hal yang dilewati anak-anak, buatnya tidak terduga dan tidak pasti. Melansir Psychology Today, Rabu, 9 Oktober, anak yang terampil menyusun rencana backup selain rencana utama, akan lebih piawai mengelola frustasi dan kekecewaan.

5. Pahamkan pada anak bahwa setiap orang membuat kesalahan

Sering kali, anak enggan mencoba karena takut membuat kesalahan atau gagal dalam rencananya. Karena itu, anak perlu memahami, kalau dia sudah berupaya yang terbaik dan bisa saja membuat kesalahan.

6. Belajar fokus

Kecenderungan untuk terlalu fokus pada satu topik, tak jarang membuat seseorang overthinking. Ini mungkin bisa terjadi pada anak-anak. Mereka lebih sering memperhatikan detail-detail kecil yang justru membuat mereka susah beradaptasi. Untuk itu, temani mereka dan ajarkan untuk tidak hanya fokus ke satu topik saja tetapi melihat dengan gambaran yang lebih besar.

Kalau anak susah beradaptasi hingga mengganggu pembelajaran, hubungan sosial, dan aktivitas kehidupan sehari-hari mereka, penting bagi orang tua untuk berkonsultasi pada profesional kesehatan mental.