Bagikan:

JAKARTA – Setelah banyak menyelesaikan tugas, tubuh terasa lelah. Pada kondisi tersebut membutuhkan istirahat. Tetapi beberapa orang mengalami susah tidur meskipun badan dan pikiran terasa capek.

Pola tidur berkaitan dengan ritme sirkadian, menurut spesialis tidur W. Christopher Winter, MD. dan penulis The Sleep Solotion: Why Your Sleep is Broken and How To Fix It, dilansir Healthline, Jumat, 19 November. Ritme sirkadian seperti pencatat waktu internal untuk setiap hal yang dilakukan tubuh dalam periode waktu 24 jam.

Sirkadian menggunakan terang, gelap, dan jam biologis untuk mengatur suhu tubuh, metabolisme, hormon, dan tidur. Jam internal tubuh disebut dengan suprachiasmatic nucleus (SCN) yang terletak di otak dan juga bertugas membantu mengatur tidur atau mengontrol produksi melatonin.

Pada siang hari, saat cerah, kadar melatonin rendah. Hari beranjak gelap, kadar melatonin lebih banyak dan memuncak antara pukul 2 sampai 4 pagi sebelum akhirnya turun lagi keesokan pagi hari. Paling baik, tubuh perlu tertidur 2 jam setelah melatonin mulai meningkat. Artinya seenggaknya harus tidur sebelum pukul 12 malam.

Winter menjelaskan, setiap orang memiliki ritme sirkadian yang berbeda-beda. Jam tidur juga akan berbeda-beda setiap orang, selama itu terasa tepat untuk mereka dan sehat. Namun jika Anda merasa capek tetapi tidak bisa tidur, ritme sirkadian mungkin tidak aktif.

Ini juga menjadi tanda sindrom fase tidur tertunda. Misalnya, ketika Anda terbiasa tidur jam 12 dan pada suatu hari tidur jam 2, bisa saja mengalami sulit bagun ‘normal’ pada pagi hari.

Menurut Winter, jika Anda lelah tetapi tidak bisa tidur setelah matahari terbenam, bisa jadi disebabkan gangguan fase tidur yang tertunda. Jika bukan karena hal tersebut, bisa jadi capek tetapi enggak bisa tidur disebabkan tidur pada siang atau sore, kecemasan, depresi, minum kafein lebih dari anjuran, cahaya gawai, pola makan,  hingga gangguan tidur lainnya seperti sleep apnea.

Selain penyebab yang diutarakan Winter, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan penyebab-penyebab yang mengganggu kualitas tidur. Penyebab tersebut antara lain tekanan darah tinggi, diabetes, Alzheimer, stroke, penyakit jantung, dan obesitas.

Lalu bagaimana cara mengatasi enggak bisa tidur meskipun tubuh capek?

Pertama, atur kamar tidur Anda senyaman mungkin. Usahakan udara tetap sejuk dan jauhkan segala peralatan yang mengganggu, seperti gawai, laptop, dan atur lampu lebih redup.

Kedua, lakukan aktivitas menenangkan sebelum tidur, misalnya membaca, menulis jurnal, atau meditasi. Terakhir menurut saran dari Michelle Dredup, PsyD., seorang psikolog di Cleland Clinic Sleep Disorders Center, jika merasa cemas beri batasan memikirkan hal yang membuat cemas selama 30 menit, misalnya. Buat jurnal supaya lebih teridentifikasi masalahnya dan katakan pada diri sendiri bahwa persoalan itu untuk diselesaikan besok lalu saat ini waktunya tidur.