JAKARTA - Insomnia sering kali dialami orang dewasa. Gejalanya ditandai dengan susah tidur meski sudah terjaga lebih dari 24 jam atau bisa tidur tapi tidak nyenyak. Menjadi salah satu gangguan tidur yang paling banyak digaungkan masyarakat, ini 5 fakta menarik terkait mitos dan fakta insomnia, melansir laman WebMD, Senin, 25 Oktober.
Minum segelas alkohol pada malam hari bisa membuat tidur lebih nyenyak
Jika Anda berpikir minum segelas alkohol saat insomnia melanda bisa membantu Anda lebih nyenyak tidur, hal ini sebenarnya salah besar. Alkohol justru dapat menyebabkan tidur terganggu, gelisah, atau mungkin membuat Anda bangun lebih awal. Lebih baik minum air putih, susu atau cokelat hangat yang bisa menenangkan pikiran.
Kesehatan mental yang buruk jadi penyebab insomnia
Mitos. Memang benar masalah psikologis dapat menyebabkan insomnia. Faktanya, stres adalah alasan utama orang kurang tidur. Tapi, ini bukan satu-satunya pemicu gangguan tidur. Banyak hal dapat menyebabkan insomnia, termasuk buruknya kebersihan tempat tidur, mengidap penyakit tertentu, efek samping obat, nyeri kronis, sindrom kaki gelisah, atau sleep apnea.
BACA JUGA:
Olahraga membuat tidur lebih baik
Olahraga teratur jadi cara tepat merangsang tidur lebih baik. Jika insomnia melanda, hindari olahraga terlalu larut, pun olahraga berat bisa membuat Anda jadi lebih susah tidur dan meningkatkan suhu tubuh. Lakukan olahraga dua hingga tiga jam sebelum tidur untuk tidur lebih optimal.
Jika tak bisa tidur, sebaiknya lekas bangun dari tempat tidur
Mitos beredar jika sulit tidur, sebaiknya jangan beranjak dari kasur. Faktanya, tetap di tempat tidur saat insomnia hanya membuat Anda merasa frustasi. Bangun dan lakukan sesuatu yang menenangkan seperti membaca buku atau mendengarkan musik.
Tidur Siang Membantu Mengatasi Insomnia
Mitos. Tidur siang membawa pengaruh berbeda pada tiap orang. Beberapa mungkin menganggap tidur singkat selama 10 hingga 20 menit saat siang hari dapat menyegarkan. Namun, bagi orang dengan insomnia, tidur siang justru menurunkan dorongan otak untuk beristirahat. Dampaknya membuat lebih sulit untuk tertidur di malam hari.