Apakah Epilepsi Menular? Inilah Beberapa Mitos dan Faktanya
Ilustrasi penderita epilepsi (Freepik/pengguna18526(

Bagikan:

YOGYAKARTA - Banyak orang masih bertanya-tanya dan khawatir apakah penyakit epilepsi menular? Penyakit epilepsi disebut juga dengan ayan. Banyak yang mengira bahwa penyakit ini bisa ditularkan melalui air liur. Faktanya epilepsi bukanlah penyakit yang bisa menular. ‘

Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat (neurologis) yang berupa aktivitas otak menjadi tidak normal. Penyakit epilepsi dapat membuat penderitanya mengalami kejang-kejang, ngompol, lidah tergigit, hingga hilang kesadaran. 

Apakah Epilepsi Menular?

Jadi anda tidak perlu mencemaskan lagi dan bertanya apakah epilepsi menular? Penyakit ini terbukti tidak menular. Perkataan air liur penderita epilepsi bisa menular ke orang lain hanyalah mitos belaka. 

Gejala klasik seperti ketika penderita epilepsi mengeluarkan liur membuat banyak orang enggan menolongnya. Pengidap epilepsi yang kumat memang akan mengeluarkan air liur berbusa. Banyak orang akan menghindar ketika penderita epilepsi mengalami gejala ini. Padahal penyakit ini tidak bisa menular. 

Epilepsi bisa menjangkit siapa saja, baik pria atau wanita maupun berbagai kalangan usia. Beberapa penderita epilepsi memerlukan perawatan seumur hidup untuk mengendalikan kondisi kejang-kejang. 

Penyebab Epilepsi

Penyakit epilepsi bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut sejumlah hal yang bisa menyebabkan penyakit epilepsi. 

  • Kelainan kongenital atau kondisi genetik dengan malformasi otak
  • Kerusakan otak karena prenatal atau perinatal (misalnya trauma saat lahir, kehilangan oksigen, hingga berat badan rendah saat lahir)
  • Cedera kepala hingga parah
  • Sindrom genetik tertentu
  • Stroke yang membuat peredaran oksigen ke otak menjadi terhambat
  • Tumor otak
  • Infeksi otak, seperti meningitis, ensefalitis atau neurocyticercosis

Mitos Seputar Epilepsi

Ada banyak mitos seputar epilepsi yang telah menyebar di masyarakat. Sebagian mitos yang diyakini ternyata tidak terbukti kebenarannya. Berikut mitos-mitos tersebut. 

1. Epilepsi Menular

Mitos: Epilepsi itu Menular

Fakta: Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa penyakit epilepsi tidak menular. 

2. Sakit Jiwa

Mitos: Penderita Epilepsi sakit jiwa

Fakta: Epilepsi adalah masalah fungsional, fisik, bukan mental, dan memiliki banyak penyebab yang tidak dapat diidentifikasi. Gejala kejang yang dialami penderita epilepsi tidak berhubungan dengan kejiwaan. 

3. Memiliki IQ Rendah

Mitos: Penderita Epilepsi tidak sepintar orang lain atau memiliki IQ lebih rendah

Fakta: Pernyataan tersebut tidak benar. Epilepsi tidak berpengaruh pada kemampuan seseorang untuk berpikir, kecuali selama beberapa kejang dan terkadang sebagai efek samping dari obat antiepilepsi tertentu. 

4. Tidak Dapat Dikendalikan

Mitos: Epilepsi tidak dapat dikendalikan secara efektif 

Kebenaran: Ada banyak cara untuk mengobati Epilepsi. Dengan obat antiepilepsi, dimungkinkan untuk mengontrol kejang pada hampir 70% pasien secara memadai. 

5. Pernah Kejang Berarti Epilepsi

Mitos: Jika Anda pernah mengalami kejang berarti Anda menderita Epilepsi 

Fakta: Seseorang didiagnosis dengan Epilepsi ketika mereka mengalami 2 atau lebih kejang yang tidak beralasan (tiba-tiba) yang terjadi lebih dari 24 jam terpisah. Tetapi bila sesuatu menyebabkan kejang, seperti konsumsi alkohol berlebihan, kurang tidur, atau obat baru, ini tidak berhubungan dengan Epilepsi.

6. Dapat Menelan dan Tersedak Ludah saat Kejang

Mitos: Selama kejang, seseorang dapat menelan atau tersedak lidah 

Fakta: Selama kejang yang lebih intens, seseorang mungkin menggigit lidahnya. Tetapi tidak ada masalah serius yang dapat terjadi menelan ludah dan tersedak ludah. Namun, mencoba membuka paksa mulut orang yang mengalami kejang dapat menyebabkan luka pada bibir atau gusi.

7. Harus Memasukan Sesuatu ke Mulut Orang yang Kejang

Mitos: Anda harus memaksakan sesuatu ke dalam mulut seseorang yang sedang kejang 

Fakta: Dalam situasi apapun Anda tidak boleh memasukkan apapun ke dalam mulut seseorang jika mereka mengalami kejang. Ini bisa sangat melukai mereka. Balikkan orang tersebut ke samping, jaga jarak aman dari benda-benda terdekat, dan biarkan kejang berjalan dengan sendirinya.

8. Kejang Itu Menyiksa

Mitos: Kejang itu menyakitkan

Fakta: Seseorang tidak sadar dan tidak merasakan sakit selama kebanyakan kejang. Saat kejang selesai, pasien mungkin akan merasa tidak nyaman atau nyeri otot jika jatuh mengorbit lidahnya selama kejang.

Demikianlah ulasan mengenai apakah epilepsi menular. Ternyata epilepsi bukanlah penyakit menular. Mitos yang selama ini menyebutkan liur dari penderita epilepsi dapat menular ternyata salah besar. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.