5 Masalah Pengasuhan Anak yang Menantang Bagi Orang Tua
Ilustrasi masalah pengaasuhan anak (Freepik/our-team)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Bagi Anda yang baru saja memiliki buah hati, tentu merasakan kebahagiaan. Sejalan dengan momen ini, Anda juga perlu belajar banyak hal tentang membersamai pertumbuhan buah hati hingga mereka mandiri. Menjadi orang tua, bukan proses yang mulus tanpa tantangan. Tetapi selama belajar, tidak akan jadi masalah besar.

Dalam pengasuhan anak, terdapat lima daftar hal yang paling sulit untuk dilakukan dan membutuhkan pembelajaran secara konsisten. Belajar tidak hanya untuk anak, tetapi juga bagi orang tua dalam pengasuhan. Apa saja daftar tantangan yang kerap dianggap masalah dalam mengasuh anak? Ini penjelasannya.

1. Mengasuh anak bukan berdasarkan keinginan

Seringkali orang tua berpandangan mengasuh anak berdasarkan siapa menurut kita seharusnya. Bukan siapa mereka dan apa yang mereka butuhkan. Olah karena itu, orang tua perlu mencoba melihat dari sisi anak-anaknya. Mungkin ini menjadi tantangan yang tak habis, bahkan hingga mereka dewasa. Melansir Empowering Parents, Kamis, 12 Januari, ketika Anda menerima anak Anda apa adanya, mereka dapat menjadi lebih baik dalam menerima diri mereka sendiri.

masalah pengasuhan anak
Ilustrasi masalah pengaasuhan anak (Freepik/drobotdean)

2. Mengajarkan tentang konsekuensi

Ketika anak jatuh dan terluka, mereka merasakan sakit. Contoh lainnya, ketika si kecil gagal masuk sekolah favorit, mereka harus menerima konsekuensi atas kegagalannya. Mengajarkan konsekuensi bukan hal mudah bagi orang tua. Mayoritas orang tua ingin melindungi anak dari konsekuensi buruk. Tetapi pada satu sisi, anak-anak perlu belajar menerima konsekuensi. Dengan begitu, anak-anak kenal dengan proses berjuang dan bertanggung jawab atas tindakannya.

3. Mengajarkan tentang cara menghadapi rasa malu

Jika Anda memiliki anak yang bertingkah dan melakukan perilaku menantang, seperti mengamuk, membentak, atau tidak mematuhi Anda, mungkin akan mendapatkan ‘penilaian’ dari orang lain. Penilaian ini bisa membuat Anda merasa seperti orang tua yang buruk. Bahkan ketika Anda tahu cara membesarkan anak sebaik mungkin.

Tetapi ketika anak Anda bertingkah, dan Anda merasa dihakimi oleh orang lain, berhentilah dan katakan pada Anda bahwa menjadi orang tua juga merupakan bagian dari proses belajar. Selain itu, libatkan self-talk positif untuk mendorong ketenangan dan harapan, bukan kepanikan.

masalah pengasuhan anak
Ilustrasi masalah pengaasuhan anak (Freepik/karlyukav)

4. Mengatasi situasi ketika anak Anda berkata “Aku benci Ibu!”

Salah satu hal tersulit yang dihadapi orang tua adalah ketika anak-anak menganggap orang tua jahat, kasar, atau tidak beretika. Anak-anak mungkin merasakan ini ketika mereka mengalami perubahan, seperti pada usia pra-remaja. Mereka akan menolak ditemani orang tua kemanapun mereka ingin pergi atau ketika orang tua memberikan batasan jam malam.

Meskipun sulit, cobalah untuk tidak mempersonalisasikan perilaku anak Anda, bahkan ketika mereka mengatakan bahwa mereka membenci Anda. Saat Anda mempersonalisasi berbagai hal, sangat sulit untuk bersikap objektif tentang cara merespons anak Anda saat itu.

5. Melepaskan anak ketika mereka mandiri

Selama masa pra-remaja dan remaja anak, Anda terus-menerus dihadapkan pada tantangan untuk melepaskan. Namun, bagian alami dari masa remaja adalah pengambilan risiko. Masa ini sering mengakibatkan pelanggaran aturan dan perilaku yang tidak pantas. Bagi orang tua untuk dapat melepaskan diri dari respons emosional terhadap perilaku buruk, maka cintai anak-anak sebagai manusia. Beri mereka ruang untuk belajar dan mencoba-coba.

Itulah masalah pengasuhan anak yang menantang bagi orang tua. Apakah Anda mengalaminya? Mungkin sulit bagi orang tua untuk mencari tahu mana yang benar. Artinya, orang tua perlu menerima tentang pilihan yang harus diambil dan lakukan yang terbaik selama Anda bisa.