8 Kecakapan Hidup yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini
Ilustrasi kecakapan hidup anak usia dini (Freepik)

Bagikan:

JAKARTA – Kecakapan hidup atau life skills perlu diajarkan orang tua pada buah hatinya untuk bekal hidup lebih mandiri. Menurut Tim Elmore, life skills bermanfaat untuk mempersiapkan anak untuk berjalan, bukan membuatkan jalan untuk anak.

Kecakapan hidup, bisa mulai Anda ajarkan pada anak-anak pada usia 10 tahun. Usia tersebut, mereka sudah siap secara motorik, psikologis, maupun kognitif untuk menerima pengajaran dari orang tua. Apa saja life skills yang bisa diajarkan, berikut daftarnya.

1. Menyiapkan makanan sederhana

Ketika memiliki waktu lebih, ajak anak Anda untuk membantu menyiapkan makanan. Beri mereka tugas dan bawa suasana tetap ceria supaya ketika berantakan atau nasi tumpah dan kuah berantakan mereka tetap tenang.

Hal lain yang bisa diajarkan adalah cara membuat sandwich maupun memanggang roti dengan pantauan menjaga keamanan. Tunjukkan pada mereka bahwa menyiapkan makanan itu tidak susah, senang malah.

2. Menggunakan gawai dengan bijak

Apakah Anda memberlakukan screentime pada buah hati? Menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar, penting untuk menyepakati aturan untuk membantu mereka menavigasi dunia digital secara aman. Beri tahu bahwa hanya ngobrol dengan orang yang dikenal di dunia nyata saja. Jangan memberikan informasi pribadi seperti tanggal lahir, alamat rumah, atau normor telepon.

3. Mencuci baju

Banyak remaja ke perguruan tinggi tanpa tahu cara merapikan dan membereskan pakaian mereka. Anda dapat memulai pelajaran dari mencuci pakaian ketika anak-anak berusia sekitar 6 tahun. Ajari mereka tahapannya, cara mencuci, dan membuat aktivitas ini jadi menyenangkan.

kecakapan hidup anak usia dini
Ilustrasi kecakapan hidup anak usia dini (Freepik/Bearfotos)

4. Menulis surat

Menulis surat adalah keterampilan yang kian hari ditinggalkan. Tetapi menulis surat baik secara digital penting untuk bisa dilakukan. Anda dapat mengajarkan lima bagian penting dalam surat, antara lain tanggal, salam pembuka, isi, penutup, dan tanda tangan.

5. Membantu seseorang yang tersedak

Dilansir Parents, Kamis, 20 Januari, anak usia 9 tahun dapat belajar PCR, meurut American Heart Association. Seperti Andrea Saroza, mengajarkan cara membantu seseorang yang tersedak pada anak-anaknya dengan boneka beruang. Latihan bisa sagat menyenangkan dan Anda bisa mengajarkan dasar-dasarnya.

Langkah-langkah yang bisa diajarkan, pertama berdiri di belakang orang yang tersedak dan lingkarkan tangan di sekelilingnya. Buat kepalan tangan dengan satu tangan, letakkan sisi ibu jari tepat di atas pusar tetapi di bawah tulang rusuk. Pegang kepalan tangan dengan tangan yang lain, dorong perut dengan dorongan cepat ke dalam dan ke atas. Ulangi hingga makanan yang membuat tersedak keluar.

6. Mengobati luka

Untuk memastikan anak-anak tidak panik saat melihat darah, hindari reaksi berlebihan. Ajak mereka merencanakan permainan untuk membantu mengalihkan perhatian dan rasa sakit. Jika luka atau goresan mengeluarkan darah, tekan dengan kuat area tersebut dengan kain bersih sampai berhenti.

Bersihkan luka di bawah air mengalir, atau oleskan dengan lembut dengan handuk basah. Kemudian, oleskan salep antibiotik dengan kapas dan terakhir, tutup dengan perban atau kain kasa.

7. Navigasi

Ketika Anda tersesat, mungkin akan paham kepada siapa bertanya tentang jalan atau bagaimana cara menemukan jalan yang dituju. Tetapi, untuk anak-anak perlu diajari bagaimana cara menyelesaikannya. Biarkan anak-anak menyelesaikan mencari jalan di kebun binatang atau museum untuk mengajarinya menavigasi jalan menuju tujuan.

8. Belanja

Bukan untuk mengajarkannya menjadi konsumtif, tetapi berbelanja perlu trik khusus. Bahkan anak-anak perlu mengetahui berapa harga barang yang dibeli. Maka latih anak-anak untuk belanja makanan kesukaannya di warung. Biarkan anak-anak membayar sendiri dengan memberinya uang saku serta menghitung kembaliannya.

Inilah keterampilan mendasar atau life skills yang perlu diajarkan oleh orang tua.