Main Film Perfect Strangers, Denny Sumargo Sebut Filmnya Aneh dan Intense!

JAKARTA - Perfect Strangers menjadi film Indonesia terbaru yang rilis di Prime Video. Film arahan Rako Prijanto ini menampilkan kehidupan rumah tangga suami istri di ibu kota.

“Filmnya bagus. Luar biasa secara skrip. Kami bangga Indonesia jadi salah satu negara yang bisa remake film ini,” kata Erica selaku produser Falcon Pictures di sesi talkshow pada Senin, 17 Oktober.

Meskipun diremake lebih dari 15 negara, Rako Prijanto dan penulis Alim Sudio mengakui ada penyesuaian yang justru membuat Perfect Stranger Indonesia lebih baik.

“Secara culture itu beda. Bagaimana kita memulai hubungan, semua negara itu punya kondisi berbeda-beda,” kata Rako Prijanto.

“Tema isunya relate dengan sekarang. Seluruh hidup kita tersimpan itu di telepon. Bagaimana kita mencoba mas Rako mengarahkan dengan gerak tubuh dan dialog lhas indonesia,” jelas Alim Sudio.

Denny Sumargo sebagai salah satu pemain merasa filmnya aneh namun penuh intens. Premisnya yang unik membuat ada sensasi berbeda dalam ceritanya.

“Menurut saya, ini jujur-jujuran saja, ya pertemanan mereka aneh, sih. Apa karena saya enggak pernah berteman seperti itu? Mereka kayak ada ngumpul bareng, terus membicarakan masalah mereka bareng-bareng, ya menurut saya aneh,” cerita Denny Sumargo.

“Kemudian ada ajakan untuk main game yang aneh, sih, menurut saya. Itu pertemanan macam apa, sih, sebenarnya? Kok bisa saling enggak percaya? Menurut saya filmnya unik dan sangat intens,” lanjutnya.

Denny mengakui telepon seluler membuat orang merasa tergantung. Hal ini juga ia lakukan dalam perannya sebagai Anjas.

“Ketika membuka telepon seluler kita, ada banyak hal yang kita tidak ingin orang lain ketahui. Tetapi ketika kita buka di depan orang-orang yang dipercaya selama ini, kenyataannya justru berbeda,” tambah Denny Sumargo.

Perfect Strangers dibintangi Darius Sinathrya, Nadine Alexandra, Adipati Dolken, Clara Bernadeth, Jessica Mila, dan Vino G. Bastian. Film Perfect Strangers akan tayang di Prime Video Indonesia pada 20 Oktober.