JAKARTA - Penampilan Denny Sumargo dalam film Balada Sepasang Kekasih Gila sangat berbeda dengan penampilan sehari-harinya. Sesuai dengan judulnya, Densu menjadi Djarot, orang gila di bawah arahan Anggy Umbara.
Djarot kerap dimasukkan ruang isolasi di sebuah rumah sakit jiwa, karena berlaku kasar, bahkan membunuh orang-orang yang membully dan menjatuhkan martabatnya. Sementara Lastri diberi hukuman yg relatif ringan di sebuah penjara karena membunuh dan memutilasi kemaluan para lelaki bejat yang memperkosanya secara bergiliran.
Keduanya melewati masa sulit dan susah ketika keluar dari kedua institusi tersebut. Namun tetap mereka jalanin dengan lapang dan penuh tawa. Mereka teraksa menjadi gelandangan yang memungut botol, makan dari sampah dan tidur di emperan jalan. Bahkan Lastri juga harus menjalani hidup sebagai PSK yang tidak dia sukai sedikitpun.
Selama syuting, Denny Sumargo, mengaku sangat menikmati prosesnya. "Secara cerita, film ini sangat menarik sekali. Penggarapannya juga oke. Secara akting, menurut saya ini adalah performance saya yang saya sangat menikmati ketika memerankannya, atau mungkin saya cocok menjadi orang gila," ujar Denny.
BACA JUGA:
Sedangkan Sara Fajira juga mengaku bersyukur bisa menjadi bagian dalam film Balada Sepasang Kekasih Gila. Sebab, ia ketemu lawan main macam Denny Sumargo yang sangat membantunya dalam proses syuting.
Sara juga menekankan adanya pesan moral di film Balada Sepasang Kekasih Gila. "Saya nangis saat syuting, nggak bisa bayangkan bagaimana kalau perempuan dilecehkan. Syuting saja saya kehabisan kata-kata. Penting menurut saya untuk menghargai perempuan. Masalahnya adalah orang nggak mau menghargai, bayangkan orang gila aja diperkosa," paparnya.