YOGYAKARTA – Kecemasan memengaruhi banyak hal dalam tubuh, termasuk detak jantung, metabolisme, hingga fokus pikiran. Jika tidak diatasi secara efektif, kecemasan dapat mengganggu. Bahkan seseorang sulit menjadi lebih kreatif karena sering diserang kecemasan.
Kecemasan juga berkaitan dengan kecerdasan emosional, menurut Emma Seppälä, Ph.D., dosen di Yale School of Management dilansir Psychology Today, Senin, 10 Oktober. Karena ketika mengalami kecemasan, seseorang akan sulit berhubungan dengan orang lain. Mereka akan kehilangan ketenangan, bahkan mudah terganggu dengan sedikit suara dari rekan kerja. Buruknya lagi, kecemasan juga bisa memengaruhi hubungan percintaan.
Lantas apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan? Banyak cara yang bisa ditempuh, antara lain praktik mindfulness dengan meditasi dan yoga. Tetapi, berdasarkan hasil penelitian, protokol pernapasan yang disebut SKY Breath Meditation. SKY merupakan akronim dari Sudarshan Kriya, yang oleh Seppälä dan tim penelitiannya dapat membantu menormalkan kecemasan para veteran dalam satu minggu. Penelitian ini diaplikasikan dalam meredakan kecemasan para veteran yang mengalami stres pasca-trauma setelah kembali dari Irak dan Afghanistan.
Melalui penelitiannya, Seppälä membuktikan bahwa SKY Breath Meditation menurunkan tingkat kecemasan dan perbaikan mental yang bertahan lebih lama.
SKY Breath Meditation adalah serangkaian latihan pernapasan yang komprehensif. Latihan ini diajarkan dalam lokakarya secara online atau tatap muka. Bagaimana latihan napas bisa bekerja secara efektif untuk mengatasi kecemasan?
Napas terhubung dengan sistem saraf. Dengan mengubah ritme pernapasan, Anda dapat menenangkan diri dalam hitungan menit. Saat menarik napas, detak jantung dan tekanan darah akan meningkat. Sedangkan pada saat menghembuskan napas, detak jantung dan tekanan darah menurun. Rekomendasi untuk mengatasi kecemasan, cobalah untuk memperpanjang ritme napas. Anda dapat mulai memanfaatkan sistem saraf istirahat dan pencernaan. Ketika melakukannya, Anda akan lebih rileks.
Selain latihan pernapasan, penelitian juga menunjukkan bahwa emosi terkait dengan pola pernapasan dan Anda dapat mengubah perasaan Anda dengan napas. Jadi, jika Anda merasa cemas atau marah, maka napas akan lebih dangkal dan cepat. Nah, untuk menenangkannya, cobalah untuk bernapas dengan ritme yang lebih lambat dan dalam.
BACA JUGA:
Melansir rekomendasi Alice Boyes, Ph.D., teknik pernapasan untuk mengatasi kecemasan tidak perlu rumit. Bernapaslah secara perlahan dan fokus pada menghembuskan napas. Napas yang dihirup secara alami akan memanjang ketika napas keluar lebih panjang. Lebih penting lagi, cobalah untuk membuat napas Anda keluar perlahan, stabil, dan lembut.
Teknik lain, tutup satu lubang hidung dan menempatkan jari telunjuk di antara kedua alis. Tutup hidung dengan ibu jari dan jari manis bergantian dan mengikuti ritme. Ketika mengambil napas dengan lubang hidung kiri, buang napas dengan lubang hidung kanan.
Secara efektif dan cepat, cara di atas merupakan latihan pernapasan membantu mengatasi kecemasan. Teknik ini bisa dilakukan kapan pun atau di mana pun ketika detak jantung mulai berdebar karena cemas.