JAKARTA - The Bakuucakar merilis lagu berjudul Merindu sekaligus pertanda perilisan album perdana mereka yang bertitel Reformula (Bumi Entertainment). Lagu ini menindaklanjuti dua karya tunggal sebelumnya; Bakuucakar dan Love yang dirilis tahun lalu.
"Aku mikir dengan keadaan kita yang sudah berjalan selama 14 tahun, tapi kemudian kehilangan sosok utamanya, sosok terbesarnya atau sosok penciptanya," ungkap Rifka Rachman (vokal utama dan sequencer) yang memberi judul album Reformula dalam keterangan resmi The Bakuucakar.
"Aku merasa kita harus memikirkan kembali untuk berjalan ke depannya ini, apa aja sih yang akan kita kerjakan, apa yang pengen kita sampaikan. Jadi aku merasa harus kita formulasikan ulang aja supaya kita tahu tujuan apa yang The Bakuucakar mau capai", lanjut dia.
Untuk menciptakan lagu-lagu dalam album ini, ketujuh personel The Bakuucakar: Andre Dinuth (gitar), Bonar Abraham (bass), Harry Anggoman (keyboard), Kenna Lango (hammond), Nicky Manuputty (saksofon), Rayendra Sunito (drum), dan tentunya Rifka menjalani workshop tertutup di salah satu villa di kawasan Puncak-Bogor. Bersama-sama mereka meramu album ini untuk menjadi album yang bisa dinikmati penikmat musik Indonesia.
"Kita sepakat untuk menghabiskan waktu bersama beberapa hari di sana untuk tulis lagu-lagu. Pokoknya apa yang terjadi disana, terjadilah. Lagu-lagu yang ada di album ini adalah yang tercipta saat itu. Kalo kita dengar, memang tidak terpaku pada satu genre musik. Ada juga lagu-lagu yang full instrumental. Tapi benang merahnya adalah apapun genre-nya, selalu ada jati diri The Bakuucakar di setiap lagu yang ada di album ini," jelas Rayendra.
Secara musikal, The Bakuucakar menampilkan musik yang beragam mulai dari pop, fusion, jazz, rap dan funk yang energik. Semuanya hadir di album perdana ini dan hampir semua instrumen seolah bernyanyi dalam komposisi yang sama porsinya.
Lagu-lagu yang ada dalam album Reformula meliputi: Bakuucakar, Merindu, Love, Generasi, Free Your Mind, Chiyembekezo, Memori, A Tear, dan Jalan-jalan.
Reformula sebuah album yang layak untuk dinikmati di segala suasana. Jika kita mendengarkan keseluruhan lagu di album ini dan menyaksikan aksi panggung The Bakuucakar, kita bisa merasakan bahwa band ini patut diacungi jempol.
Bukan cuma band yang memiliki skill bermusik yang tinggi, The Bakuucakar adalah sebuah band yang terbukti selalu menjaga keseruan, kekompakan serta menggabungkan unsur fun dengan kualitas musik di atas rata-rata.
Tak heran, nama The Bakuucakar akan tertera dalam sebuah monumen di RTP (Ruang Terbuka Publik) Ambon City Of Music bersama 33 musisi Ambon lainnya.
BACA JUGA:
The Bakuucakar bukanlah nama baru di dunia musik Indonesia. Band ini merupakan musisi-musisi andal yang sudah cukup lama berada di industri musik Indonesia. Masing-masing personel pun sudah memiliki nama besar dengan rentetan perjalanan musik yang panjang.
Terbentuk sejak tahun 2008, The Bakuucakar sudah menemani setiap penampilan Glenn Fredly selama 12 tahun di atas panggung. Masing-masing personel bergabung bersama Glenn di rentang waktu tahun 2007 dan 2008. Hingga pada pertengahan 2008, Rifka menjadi personel terakhir yang bergabung dan sejak itu The Bakuucakar berjalan dengan formasi tujuh orang personel hingga hari ini.