JAKARTA - Sam Smith sekali lagi membuktikan bahwa Lady Gaga adalah malaikat pelindung komunitas LGBT+.
Dalam episode seri web Beauty Secrets-nya Vogue pada Selasa, 27 Oktober, penyanyi tersebut mengungkap bahwa salah satu alasannya tampil sebagai non-biner adalah karena ia merasa musik Gaga adalah "bentuk perlindungan" dari para penindas.
“Saya berusia 15 tahun ketika album The Fame dirilis dan saya terobsesi dengan Lady Gaga,” renung Smith.
“Bagi saya, dia memberi saya izin penuh untuk menjadi diri saya sendiri dan bangga akan queer-nya saya. Itu adalah bentuk ekspresi, tapi anehnya juga merupakan bentuk perlindungan.
BACA JUGA:
“Itu seperti cara untuk mengatakan kepada homofobia dan pengganggu, 'Menjauhlah dari saya', karena saya percaya diri dan kuat dalam queer-nya saya.”
Selama sesi tutorial tata rias, Smith merefleksikan betapa pentingnya kecantikan untuk ekspresi gender mereka. “Ketika saya mencapai usia 14, 15, saya mulai mempertanyakan jenis kelamin saya dan mulai benar-benar ingin mengekspresikan diri dengan cara yang saya rasa seperti yang saya katakan sebagai bentuk kelangsungan hidup,” katanya.
“Riasan bagi saya adalah cara untuk melakukan itu.”
Ia menjelaskan bagaimana dirinya merasa "sangat ditinggalkan" ketika teman-teman wanita mereka mengunjungi toko makeup: "Saya seperti, toko ini bukan untuk saya, makeup bukan untuk saya."
Tetapi teman Smith membantunya menyadari bahwa "riasan itu untuk saya, dan tidak peduli apa jenis kelamin Anda, itu adalah bentuk ekspresi dan rasanya menyenangkan. Itu adalah poster hidup Anda, setiap hari ketika Anda bertemu orang."
"Untuk memiliki waktu itu dan menggunakan waktu itu setiap hari untuk menyentuh wajah Anda dan meletakkan sesuatu di wajah Anda, menurut saya itu sangat istimewa," tambah Smith.
Setelah mengungkap dirinya non-biner, kata Smith, hasratnya terhadap riasan muncul kembali.