JAKARTA - Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia menyatakan 99 persen film lokal yang rilis di tahun 2021 lulus sensor. Fakta ini menjadi salah satu bagian dari laporan tahunan kinerja LSF 2021.
Pandemi yang masih berlangsung nyatanya tidak mempengaruhi perkembangan bioskop Indonesia. Sebanyak 40.640 judul film diterima oleh LSF selama tahun 2021 dan dari sana hanya dua judul film yang tidak diterima.
“Kita bersyukur produktivitas dan kreativitas tidak menurun karena pandemi yang membuat kita semua khawatir. Jumlah sensor film tetap meningkat walaupun tidak sebesar yang ditargetkan,” kata ketua LSF, Rommy Fibri Hardiyanto pada Selasa, 22 Maret.
Pihak LSF menargetkan sensor minimum 40 ribu judul per tahun. Persensoran ini juga masih dikategorikan berdasarkan usia.
"Capaian jumlah film dan iklan film yang disensor minimum 40 ribu judul per tahun, dengan persentase jumlah film yang lulus sebesar 85 persen," katanya.
BACA JUGA:
Film remaja 13 tahun memimpin dengan 25.108 judul atau 61,78 persen, kemudian dewasa 17 tahun sebanyak 10.133 judul atau 24,93 persen disusul dengan Semua Umur (SU) sebanyak 5.082 atau 12,51 persen.
Lebih lanjut, pihak LSF menyatakan edukasi kepada pembuat film terus dilaksanakan agar film yang mereka buat mendapat lulus sensor.
“Dalam melakukan pekerjaan, kita lebih ke edukasi dan kebudayaan. Jadi kita mengajak orang-orang ini siapapun pemilik filmnya untuk taat hukum. Temuan itu bukan berarti niat melanggar,” lanjutnya.
“Ada produser atau sutradara film mengaku enggak pernah baca UU Perfilman. Karena kondisi seperti itu maka yang kami lakukan adalah edukasi dan kebudayaan.” jelas Rommy Fibri.