JAKARTA - Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Rommy Fibri Hardiyanto melaporkan kalau pihak LSF mengalami peningkatan jumlah judul dan iklan film dari tahun 2022 hingga 2023. Rommy menjelaskan kalau di tahun 2023, pihak LSF sudah melakukan proses penyensoran sebanyak 41.491 judul film dan juga iklan dari berbagai durasi waktu.
"Jadi bisa saya sampaikan bahwa di tahun 2023 LSF itu total menyensor 41.491 judul film dan iklan film. Jangan bayangkan semua film layar lebar yang 90, 120 menit itu ada iklan yang hanya 15 detik, 30 detik, 60 detik. Jadi itu ada 41.491 judul," jelas Rommy Fibri Hardiyanto di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 3 Juni.
"Ada peningkatan. 2022, 40ribuan. 2023 41.491 jadi naik seribu lebih lah kira-kira," tambahnya.
Lebih lanjut, Rommy menjelaskan kalau LSF meluluskan semua judul dan juga iklan film yang diberikan oleh pemilik film. Namun lulusnya sensor itu tetap dibarengi dengan adanya beberapa revisi minor yang diminta pihak LSF kepada pemilik film.
BACA JUGA:
"Nah semuanya lulus sensor. Jadi LSF tidak pernah tidak meluluskan film, jadi semua lulus sensor. Karena memang LSF ini pendekatannya itu dialog," tegasnya.
"Dialog tuh artinya begini, jadi kalau ada punya film disensor di LSF, kemudian ada adegan tertentu yang taruh lah melanggar regulasi, misalnya yang paling jelas dan terang ada adegan unsur ketelanjangan, tentu ini melanggar Undang-Undang Pornografi dan Pornoaksi," kata Rommy.
Selain terkait peningkatan jumlah judul dan iklan film, Rommy juga menjelaskan terkait Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) di Lingkungan Lembaga Sensor Film.