Menurut Ahli, Sulit Mengekspresikan Emosi Bisa Berefek Negatif pada <i>Body Image</i>
Ilustrasi efek negatif sulit mengekspresikan emosi pada body image (Unsplash/Vladimir Fedotov)

Bagikan:

JAKARTA – Body image ialah gambaran yang dipegang dalam pikiran tentang tubuhnya sendiri atau dikenal sebagai citra tubuh. Gambaran negatif tentang tubuh tergambarkan dengan ketidakpuasan pada tubuh, misalnya menganggap tubuhnya terlalu gemuk, hidung kurang mancung, atau membenci segala sesuatu tentang tubuhnya.

Gambaran negatif tentang tubuh, menurut Carolyn Ross, M.D., M.P.H., penulis buku The Binge Eating and Compulsive Overeating Workbook, bisa jadi prediktor dari makan berlebih, kompulsif, mengalami tekanan emosional, depresi, masalah dalam hubungan, atau penggunaan steroid khususnya pada pria.

Melansir Psychology Today, Jumat, 10 Desember, Ross menuliskan tentang kisah dari pasiennya, Marla. Marla mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi negatif, seperti rasa marah dan ketakutan. Ia juga kerap terputus dari sensasi apapun di tubuhnya. Marla tidak puas dengan citra tubuhnya atau body image negatif dipicu pengalamannya masa lalu. Saat sekitar usia 8 tahun ketika ibunya sakit dan ia harus mulai mengurus ibunya dan adik perempuannya.

Marla harus meninggalkan masa kecilnya dan mengesampingkan kebutuhannya sendiri. Hingga pada saat dewasa, ia tidak bahagia dan merasa tubuhnya berukuran terlalu besar dari yang ia inginkan.

Menurut Ross berangkat dari pengalaman pasiennya, tubuh menyimpan ‘memori’ dari apa yang pernah dialami pada masa lalu. Memori tubuh lawan dari memori sadar yang dibangun dari riwayat trauma. Ross mengutip kalimat ahli trauma terkemuka, Bessel van der Kolk, “Apa yang kebanyakan orang tidak sadari adalah bahwa trauma bukanlah cerita tentang sesuatu yang mengerikan yang terjadi di masa lalu, tetapi sisa jejak yang tertinggal dalam sistem sensorik dan hormonal orang.”

Trauma bisa memicu respons stres dan menyebabkan seseorang merasa seolah-olah terus-menerus waspada. Sehingga sulit mengatur emosi bahkan sulit menenangkan diri sendiri selama stres. Dan mungkin ini salah satu alasan seseorang menggunakan makanan, alkohol, obat-obatan, seks, atau perjudian untuk membantu ‘menenangkan’ diri dan ‘mengatasi’ stres.

Hal lain yang memengaruhi body image negatif ialah citraan ideal yang dibentuk media sosial dan keterikatan yang tidak aman dengan orang terdekat. Saran Ross, seseorang perlu bijaksana dalam mengenali serta menilai citra tubuhnya sendiri. Seseorang juga perlu mengidentifikasi emosi yang mendorong penilaian negatif tentang body image. Dengan begitu luka yang tersimpan dalam ‘memori tubuh’ bisa dijadikan sekutu dan terhubung dengan kebijaksanaan tubuh.

Kebijaksanaan tubuh digambarkan Ross dengan mengetahui apa, kapan, dan berapa banyak yang harus dimakan. Selain itu, juga kenal ketika tubuh perlu istirahat, kapan butuh olahraga, dan bekerja sama dengan tubuh sepanjang hidup.