JAKARTA – Rasa marah, dendam, abai, dan frustasi membutuhkan kontrol emosi untuk mengatasinya. Apabila kehidupan sering dikontrol perasaan-perasaan tersebut akan memicu sikap reaktif dan banyak energi terkuras habis.
Supaya emosi lebih terkontrol, Anda bisa belajar mengendalikan emosi dengan langkah sederhana. Dilansir laman Tony Robbins, Senin, 11 Oktober, langkah tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Mengontrol emosi lewat napas
Alih-alih memberikan respons tanpa jeda, lebih baik beri waktu sejenak agar emosi lebih terkontrol. Cara pertama mengontrol emosi adalah lewat napas. Ketika menerima informasi yang tidak sesuai dengan ekspektasi Anda, proses sebentar dan biarkan tubuh menerima oksigen lebih banyak. Ini juga membiarkan diri mencerna informasi sehingga merespons hal yang dialami secara adil.
2. Kenali perasaan Anda
Ketika marah, seseorang akan sangat mudah mengekspresikan kata-kata yang menyakitkan. Maka disarankan menggali lebih dalam dahulu perasaan yang dirasakan. Karena emosi cukup kompleks dan satu sama lain saling mendukung untuk meledaknya kemarahan, jadi ambil waktu jeda dan kenali perasaan Anda lagi.
3. Ganti pikiran negatif
Sebenarnya kemarahan itu alami, tetapi yang perlu dikelola adalah cara mengekspresikannya supaya tidak berefek panjang pada hubungan apalagi pada kesehatan mental Anda personal. Artinya, memikirkan hal negatif hanya akan membuat Anda lebih rentan tersulut. Lebih baik fokuslah pada emosi positif dan menggali solusi dengan mengubah sudut pandang.
BACA JUGA:
4. Salurkan energi
Emosi manusia sangat kuat. Melepaskan energi dengan berjalan-jalan, berolahraga, dan menggeluti hobi punya efek besar untuk mengelola emosi agar lebih seimbang.
5. Memahami emosi
Acap kali dalam memahami emosi seseorang butuh menuliskannya atau berbicara dengan teman dan anggota keluarga yang terpercaya. Ini bisa membantu Anda memahami mengapa merasakan suatu emosi, mengendalikannya, dan tindakan yang dilakukan sebagai respons atas sebuah peristiwa.
Saran lain disamping 5 langkah di atas, apabila ingin mengubah suasana hati perlu mengubah makna dari peristiwa pemicu. Cara ini bisa mengubah pola pikir dan memperbaiki hidup Anda.