5 Hal yang Menyebabkan Emosi Meledak dan Kenali Caranya Mengatasi

YOGYAKARTA – Emosi yang tak terkendali dan meledak tiba-tiba, mungkin dipicu dari berbagai faktor. Kadang malah hanya masalah sederhana keseharian, tetapi karena seringnya ditumpuk dan diabaikan, jadi bisa meledak tiba-tiba. Menurut psikolog klinis Bob Taibibi, LSCW., merangkum penyebab emosi meledak dalam penjelasan di bawah ini.

1. Stres atau tertekan

Banyak orang yang terlihat tenang dan kalem, menakutkan ketika emosinya meledak. Ini sebenarnya bisa dipicu banyaknya tekanan atau stres sehingga orang yang tenang pun juga pernah kehilangan kontrol atas emosinya.

2. Depresi

Depresi berbeda dengan stres, tetapi keduanya sama-sama bisa memicu ledakan emosi. Depresi tidak hanya ditandai kehilangan semangat beraktivitas, tetapi bisa juga kecemasan yang tak terkontrol. Kecemasan dibarengi dengan pemikiran pesimis bisa mengganggu, terutama bisa membuat Anda lekas marah dan suasana hati memburuk.

3. Hubungan tidak seimbang

Seseorang mungkin meledak emosinya karena terjerumus dalam hubungan yang tidak seimbang. Ia berperan besar dalam relasinya tanpa mendapatkan hal setara sehingga membuatnya merasa tidak aman, terganggu, bahkan tertekan. Ledakan emosi, menurut Taibibi dilansir Psychology Today, Senin, 23 Oktober, terjadi karena kebencian terhadap hal-hal yang tidak adil.

4. Sulit menghadapi perubahan

Kehidupan lekat dengan perubahan, untuk ‘menyambutnya’ seseorang membutuhkan kemampuan adaptasi yang mumpuni. Kalau sulit menghadapi transisi atau berubahan tertentu dalam hidup, mungkin akan mengalami masa sulit. Terutama bagi orang yang cenderung terencana, kalau mengalami kegagalan bukan hal yang mudah diterima. Bahkan mungkin bisa membuatnya jadi orang yang mudah meledak emosinya.

5. Kewaspadaan yang berlebihan

Seseorang yang memiliki kewaspadaan berlebihan, bisa berperilaku intimidatif pada orang lain. Mereka bisa meledak emosinya dan mengintimidasi orang lain supaya mendapatkan apa yang mereka inginkan. Umumnya, dialami orang yang pernah mengalami trauma masa kecilnya. Sekali lagi, menurut Taibibi, bukan kecemasan yang menyebabkan ia marah tanpa kendali.

Untuk mengatasi ledakan emosi yang disebabkan lima hal di atas, Taibibi menyarankan beberapa cara. Pertama, selesaikan keadaan emosi dengan menenangkan diri. Yang perlu digarisbawahi soal langkah pertama ini, adalah pengaturan diri dan tanggung jawab.

Cara mengatasi ledakan emosi yang kedua, mulai biasakan memantau emosi Anda. Jika emosi terasa jadi pendorong kemarahan, cobalah periksa perasaan Anda. Anda juga bisa melakukan hal positif untuk menenangkan diri, misalnya berjalan-jalan, menulis, tarik napas dalam-dalam, atau melakukan meditasi.

Setelah Anda merasa lebih tenang dan terampil mengelola emosi, cobalah menyelesaikan masalah mendasar. Bisa juga mengambil langkah-langkah mengatasi depresi, kecemasan, atau masalah lain yang mendasari ledakan emosi Anda.