Bagikan:

YOGYAKARTA – Berkomunikasi tanpa meledak-ledak dan melontarkan kalimat efektif, ternyata lebih menyelesaikan konflik. Bahkan karena salah paham dalam komunikasi, pasangan sering kali bertengkar. Padahal, ada kok strategi komunikasi yang efektif dalam hubungan tanpa menggunakan intonasi tinggi. Berikut strategi tersebut menurut psikolog Melanie Greenberg, Ph.D.

1. Fokus pada apa yang diinginkan

Bukan mengancu pada ketakutan atau apa yang tidak Anda inginkan, karena membuat pasangan Anda merasa diserang. Fokuskan pembicaraan pada apa yang ingin pasangan Anda lakukan. Atau katakan apa yang bisa memenuhi kebutuhan Anda supaya lebih dekat dengan pasangan.

strategi komunikasi yang efektif dalam hubungan tanpa meledak-ledak
Ilustrasi strategi komunikasi yang efektif dalam hubungan tanpa meledak-ledak (Freepik)

2. Jelaskan alasan kenapa perilaku tertentu perlu diubah

Kebanyakan orang tidak suka digurui atau diajari bagaimana menjadi lebih baik. Banyak orang juga tidak suka dikritik keras supaya perilakunya diubah. Maka perlu dengan sabar, memberikan pemahaman bahwa perilaku tertentu harus diubah. Misalnya untuk sama-sama merasa aman, lebih solid dalam menjalankan peran, atau lebih banyak kasih sayang.

3. Berkomunikasi pada emosi yang tepat

Banyak momen yang bisa memicu emosi pasangan. Berkomunikasi saat sedang emosi, tidak akan runtut dan teratur. Ini hanya akan meledak-ledak, penuh kesedihan, playing victim, atau menyalahkan salah satu dari orang yang berpasangan. Maka penting mengatur emosi terlebih dahulu sebelum berkomunikasi hal penting dengna pasangan. Penting dicatat, saat berbicara tentang hal penting gunakan pernyataan “saya”, jangan memakai sudut pandang “anda” karena akan terkesan mengkritik atau menghakimi. Utarakan setiap pernyataan dengan empati, tunggu pasangan memberikan umpan balik, sehingga komunikasi berjalan setara atau dua arah.

4. Hati-hati dengan prasangka negatif

Sebenarnya berkomunikasi perlu dilandasi niat baik, meski perlu tetap berhati-hati memilih kata supaya tidak mengarah pada prasangka negatif. Penting pula jangan menyakiti satu sama lain. Jika Anda marah, tenangkan diri terlebih dahulu. Perlambat napas dan kecepatan bicara Anda.

5. Cari tahu apakah pasangan membutuhkan empati atau nasihat

Ketika pasangan memiliki masalah, godaannya adalah pasang mode “memperbaiki” meskipun pasangan sudah mencoba memecahkan masalahnya sendiri. Tak masalah jika pasangan Anda berupaya menyelesaikan masalahnya sendiri. Tahan untuk pasang badan dengan mode on ambil alih memperbaiki. Dalam situasi ini, penting Anda mencari tahu apa yang dibutuhkan pasangan. Buatlah ia tetap tenang, jika membutuhkan. Beri ruang empati, kalau ia sedang tipis kesabarannya. Berilah dukungan emosional supaya pasangan Anda merasa tak sendirian.

6. Jangan saling menyalahkan

Setiap orang melakukan kesalahan, tetapi alurnya berbeda jika dalam hubungan berpasangan. Ketika ada yang tidak beres atau dalam masa sulit, cobalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri atau pasangan Anda. Lebih baik fokus berdua untuk menyelesaikan masalah. Artinya, Anda dan pasangan bisa sama-sama bersikap suportif terbebas dari sikap negatif.

Di atas merupakan strategi komunikasi yang efektif tanpa meledak-ledak. Anda dan pasangan bisa menjalankan bersama, tanpa sikap defensif, tetap suportif, dan memastikan tanggapan sesuai kebutuhan.