JAKARTA - Berperan sebagai Sandi dalam film Preman, Khiva Iskak harus masuk rumah sakit sampai tiga kali. Sandi merupakan karakter yang sangat kompleks dan banyak melakukan adegan bela diri.
"Pertama masuk rumah sakit itu vertigo. Yang terakhir itu waktu berantem rama-rame, itu aku walk out karena saking gak kuat, aku ke rumah sakit," kata Khiva saat ditemui di Jakarta, dikutip dari ANTARA, 4 Desember.
Meski berkali-kali masuk rumah sakit, Khiva mengatakan proses syuting tetap berjalan seperti biasa, bahkan dapat selesai hanya dalam waktu 25 hari. "Begitu di UGD aku langsung lanjut lagi hahaha. Tapi itu pilihan aku ya. Mereka (tim produksi) menyarankan untuk berhenti tapi aku bilang, it's ok, kuat kok," ujar Khiva.
BACA JUGA:
Saat memerankan karakternya itu, Khiva banyak melakukan adegan bela diri. Dia menceritakan bahwa sebelum syuting, dia diberi waktu dua bulan untuk mempelajari gerakan. Selain itu, Khiva juga perlu mempelajari bahasa Isyarat karena Sandi diceritakan sebagai seorang penyandang disabilitas tuli.
"Jadi at the same time saya harus (belajar) bahasa isyarat, mendalami karakter, dan fighting. Jadi ya lumayan lah," kata Khiva.
Meski demikian, Khiva mengatakan merasa sedikit terbantu karena dia juga memiliki latar belakang bela diri dan senang berolahraga. Film Preman merupakan film aksi kriminal yang diproduksi oleh Introversey, disutradarai dan ditulis oleh Randolph Zaini.
Film tersebut sukses meraih dua Piala Citra di Festival Film Indonesia 2021, yaitu untuk kategori Penata Rias Terbaik dan Penata Efek Visual Terbaik. Film Preman berkompetisi di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-16 di Yogyakarta pada 27 November-4 Desember 2021, sekaligus menjadi pemutaran perdana untuk umum di Asia Tenggara.