Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim telah berhasil menarik minat dua pabrikan mobil asal Jerman, yaitu BMW dan Mercedes-Benz untuk membangun fasilitas produksi mobil berbasis fuel cell di Indonesia.

“BMW telah menyatakan minatnya untuk membangun ekosistem tersebut di Indonesia. Mercedes-Benz juga bersedia bekerjasama dan sedang mengeksplorasi peluang ekspor kendaraan ke Australia dan ASEAN, rencananya mereka akan menjadikan Indonesia sebagai hub produksi,” ujar dia seperti yang dilansir laman resmi, Minggu, 31 Oktober.

Menurut Menperin, keseriusan Indonesia dalam mendukung teknologi ramah lingkungan dibuktikan melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.

“Sangat penting untuk investor berinvestasi di Indonesia karena kami yakin di masa depan akan terjadi peningkatan demand EV di dunia. Indonesia punya target pengembangan komponen utama untuk EV seperti baterai, motor elektrik, dan inverter,” tuturnya.

Adapun, proposal RI yang dilirik oleh sepasang raksasa otomotif dunia itu adalah Indonesia sudah menandatangani Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Australia sejak 5 Juli 2020 yang lalu.

Pada kesempatan ini, ditetapkan penghapusan tarif perdagangan kendaraan (Completely Built Up) CBU menjadi 0 persen bagi tipe mobil penumpang yang diproduksi di Indonesia untuk diekspor ke Australia.

“Mobil asal Jerman seperti BMW dan Mercedes-Benz merupakan merek premium yang paling populer di Australia pada 2020. Ini adalah kesempatan besar kita untuk bisa meraih peluang,” tegasnya

Sebagai informasi, BMW Indonesia bersama mitra lokalnya PT Tjahja Sakti Motor memiliki pabrikan untuk sekitar sembilan model mobil penumpang, dengan kinerja produksi pada tahun 2020 sebanyak 1.470 unit, dan Januari hingga September 2021 sebanyak 1.152 unit.

Kemudian, Mercedes-Benz Indonesia (PT MBI) memproduksi sekitar delapan model mobil penumpang, dengan performa produksi pada 2020 sebanyak 457 unit, dan Januari hingga September 2021 sebanyak 224 unit.

Adapun, industri otomotif nasional tercatat tumbuh 45,7 persen di triwulan II 2021. Saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan nilai investasi Rp71,35 Triliun dan kapasitas produksi 2,35 juta unit pertahun.

“Industri industri otomotif mampu mempekerjakan lebih dari 38.000 pekerja langsung dan sekitar 1,5 juta orang di sepanjang rantai nilai industri,” kata Menperin.

Sebelumnya, pemimpin industri mobil listrik dunia, Tesla, dikabarkan lebih memilih Australia ketimbang Indonesia sebagai basis rantai pasok produksi, utamanya dalam pengadaan bahan baku baterai lithium.

Kemudian, perusahaan besutan Elon Musk itu juga menetapkan Bangalore di India sebagai salah satu pusat pengembangan Tesla di luar Amerika Serikat. Padahal Indonesia sempat digadang-gadang bakal menjadi partner strategi Tesla dalam inovasi kendaraan berteknologi 4.0 tersebut.