JAKARTA - Mercedes-Benz pada Senin, 3 Desember meluncurkan prototipe VISION EQXX bertenaga baterai yang dikatakan akan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer (km) per charge. Mobil ini menjadi langkah besar bagi pabrik mobil asal Jerman itu dalam upaya memenuhi ambisinya dalam produksi kendaraan listrik.
Daimler, yang akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz, telah mengumumkan rencana mereka pada tahun 2021 untuk menginvestasikan lebih dari 40 miliar euro (Rp646 triliun) hingga tahun 2030 untuk menghadapi Tesla di pasar mobil listrik. Investasi ini termasuk membangun delapan pabrik baterai di seluruh dunia. Bahkan mulai tahun 2025, semua platform kendaraan baru mereka hanya akan membuat EV.
VISION EQXX, dijuluki Mercedes-Benz sebagai mobil listrik paling efisien yang pernah dibuat. Mobil ini memiliki konsumsi energi kurang dari 10 kilowatt jam (kWh) per 100 km, kata sumber di Daimler, seperti dikutip Reuters. Mobil tersebut diklaim lebih irit dari Tesla Model S 60 yang saat ini mengkonsumsi 18,1 kWh pada jarak yang sama, 100 km.
"Mercedes-Benz VISION EQXX adalah bagaimana kami membayangkan masa depan mobil listrik," kata CEO Mercedes-Benz, Ola Kaellenius, yang dikutip oleh Reuters.
Daimler akan menguji coba prototipe sebelum pertengahan tahun ini di berbagai jenis medan, kata Chief Technology Officer (CTO) Markus Schaefer, kepada media, Senin, 3 Desember.
Beberapa komponen prototipe akan tersedia di kendaraan Mercedes-Benz dalam dua hingga tiga tahun, kata Schaefer. Namun, CTO ini menolak untuk menentukan kapan mobil dengan baterai jarak 1.000 km akan siap dipasarkan.
BACA JUGA:
"Kami kemungkinan akan menjadi yang pertama menunjukkan mobil jarak 1.000 km dalam kehidupan nyata, dengan baterai sekecil itu," kata Schaefer.
Kapan kendaraan semacam itu akan mulai dijual adalah "keputusan pasar" yang akan ditentukan setelah pembuat mobil menetapkan berapa kisaran harga yang diharapkan pelanggan dan berapa yang akan mereka tawarkan, katanya.
“Prototipe mobil yang dibangun dalam waktu 18 bulan ini, mengakhiri berbagai kecemasan," kata Mercedes-Benz, mengacu pada salah satu hambatan utama mengapa EV belum diminati.
Ini membutuhkan pengembangan paket baterai baru, yang menurut perusahaan akan muat ke dalam kendaraan kompak dan yang kepadatan energinya - mengukur berapa banyak daya yang dapat ditampung baterai dibandingkan dengan ukurannya - mendekati 400 watt jam per liter..
Selain itu telah Mercedes-Benz menetapkan standar baru untuk jangkauan dan efisiensi listrik dengan VISION EQXX. Prototipe ini menunjukkan betapa efisien sebuah mobil namun tidak mengurangi dan mewahnya elektromobilitas ala Benz.
Mobil ini mereka sebuat Juara dalam hal efisiensi yang sebagian disebabkan oleh desain eksterior dan aerodinamis, yang mencapai koefisien drag benchmark 0,17.
Bodywork yang tak tertahankan membawa revolusi lebih jauh dari VISION EQXX yang dapat menunjukkan dengan tepat apa yang akan menjadi standar Mercedes-Benz dalam memproduksi mobil listrik di masa depan, dengan desain yang ringan, inovasi baterai, dan material baru.