JAKARTA - Saat ini, perkembangan kendaraan listrik sedang mengalami pertumbuhan pesat, dengan berbagai pabrikan yang secara bertahap memperkenalkan model-model EV terbaru.
Pabrikan asal China juga turut berperan dalam persaingan kompetitif di segmen ini dengan menyajikan kendaraan listrik berteknologi tinggi namun bedanya mereka datang dengan harga lebih terjangkau.
Sementara itu, pabrikan Eropa seperti Volkswagen juga ingin bersaing dalam menghadirkan kendaraan listrik yang lebih terjangkau, seperti konsep ID. 2all. Namun, diperkirakan biaya produksi kendaraan listrik akan tetap tinggi di masa depan jika dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran.
Sementara, Ola Kallenius, CEO Mercedes-Benz Group, mengungkap untuk menghadirkan kendaraan listrik terjangkau adalah tantangan yang cukup berat saat ini. Ia menjelaskan bahwa biaya variabel untuk memproduksi kendaraan listrik akan terus meningkat di masa mendatang, termasuk biaya produksi baterai, pengembangan perangkat lunak, dan komponen listrik lainnya.
“Biaya variabel untuk mobil listrik lebih tinggi. Hal ini akan tetap terjadi di masa mendatang,” ucap Kallenius dikutip dari Reuters, Senin, 4 September.
Kallenius menekankan bahwa hal ini mendorong persaingan yang ketat di pasar, dan oleh karena itu, kelompok Mercedes-Benz berusaha untuk mengoptimalkan biaya tetap dan mengalokasikan sumber daya dengan cermat agar bisa mencapai profitabilitas yang sebanding dengan kendaraan listrik seperti mesin pembakaran.
BACA JUGA:
Baru-baru ini, Mercedes-Benz juga mengumumkan konsep terbaru CLA-Class dalam ajang IAA Mobility 2023 atau Munich Motor Show 2023. Model pratinjau ini menandai langkah awal dalam perjalanan Mercedes ke era pembaruan kendaraan listrik dan menjadi tonggak penting dalam rencana perusahaan untuk menguasai segmen kendaraan listrik di masa depan.
Konsep CLA-Class akan membentuk dasar bagi serangkaian model baru entry-level dari Mercedes-Benz, termasuk coupe empat pintu, shooting brake (wagon), dan dua SUV mewah dengan peningkatan kinerja yang signifikan.
Menurut klaim Mercedes-Benz, konsep CLA-Class disebut sebagai "Hypermiler" karena mampu mencapai jarak tempuh lebih dari 750 km menurut siklus WLTP dengan konsumsi energi sekitar 12 kWh/100 km. Kapasitas baterai CLA-Class diperkirakan mencapai 89,6 kWh.
Untuk penggeraknya, CLA akan menggunakan motor listrik MB.EDU yang terintegrasi dengan motor listrik, transmisi dua percepatan, inverter, dan komponen elektrik lainnya. Ini memungkinkan penggerak ini mengurangi bobot hingga sekitar 110 kg dan menghasilkan tenaga hingga 235 dk, berkat penggunaan logam yang lebih efisien dibandingkan dengan penggerak Mercedes sebelumnya.