JAKARTA - Sekitar seminggu yang lalu, Mercedes-Benz merilis versi pratinjau atau konsep dari CLA-Class terbaru dengan tampilan dan fitur yang futuristik. Model ini disebut sebagai langkah awal baru pabrikan asal Jerman menuju era elektrifikasi.
Mobil konsep CLA-Class akan menjadi kendaraan pertama yang mengusung platform terbaru milik Mercedes, yakni Mercedes-Benz Modular Architecture (MMA). Platform canggih ini disebut memiliki tegangan hingga 800V, sehingga memiliki kemampuan dan fitur menarik di kelasnya.
Rumor yang sedang berkembang saat ini, Mercedes-Benz akan menanamkan baterai BYD Blade yang diproduksi di China atau versi internasionalnya.
Dilansir dari Carnewschina, Jumat, 8 September, perwakilan dari Mercedes-Benz yang tidak disebutkan namanya, mengatakan pabrikan akan memulai produksi kendaraan listriknya dengan menggunakan baterai BYD pada 2025.
Seperti pabrikan premium lainnya, Mercedes-Benz lebih memilih menggunakan baterai Nickel Manganese Cobalt (NMC) pada jajaran EV-nya. Mercedes memilih bahan baku tersebut dikarenakan dapat menghasilkan energi yang tinggi dibandingkan material lithium iron phosphate (LFP).
BYD bukanlah nama yang asing bagi Mercedes-Benz. Kedua perusahaan tersebut pernah bermitra pada 2010 lalu dengan melakukan usaha patungan yang menghasilkan brand bernama Denza. Meskipun demikian, BYD Denza tidak mengalami kesuksesan yang membuat Mercedes keluar dari usaha patungan tersebut pada akhir 2021.
Nah, meski ditinggal oleh Mercedes-Benz, BYD mengambil alih sebagian besar saham dengan melakukan gebrakan berhasil meluncurkan tiga model Denza, yakni D9, N7, dan N8. Dengan ketiga model tersebut, Denza mencatatkan hasil positif dengan mengirimkan 11.146 unit per bulan pada Juli lalu.
BACA JUGA:
Kembali ke CLA-Class, mobil konsep ini akan menjadi dasar dari serangkaian model entry-level baru dari Mercedes-Benz. Seri ini akan mencakup empat model, termasuk coupe empat pintu, shooting brake (wagon), serta dua SUV mewah dengan peningkatan kinerja yang signifikan.
Menurut klaim Mercedes-Benz, konsep CLA-Class disebut sebagai "Hypermiler" karena dapat mencapai jarak tempuh lebih dari 750 km menurut siklus WLTP dengan konsumsi energi sekitar 12 kWh/100 km. Dengan perhitungan tersebut, kapasitas baterai CLA-Class diperkirakan mencapai 89,6 kWh.
Konsep CLA-Class dapat menghadapi pengisian daya cepat DC hingga 250 kW. Untuk penggerak, CLA akan menggunakan motor listrik MB.EDU yang terintegrasi dengan motor listrik, transmisi dua percepatan, inverter, dan komponen elektrik lainnya. Dengan ini, penggerak ini mampu mengurangi bobot sekitar 110 kg dan menghasilkan tenaga hingga 235 hp.
Mercedes bukanlah satu-satunya pabrikan yang menggunakan teknologi BYD. Sebelumnya, Toyota meluncurkan bZ3 untuk pasar China dengan baterai, motor listrik, dan beberapa teknologi BYD di dalamnya.