Bagikan:

JAKARTA - Mercedes-Benz akan menggabungkan baterai baru yang sangat padat energi di mobil listrik  G-Class yang akan diluncurkan mulai tahun 2025. Ini diumumkan pabrikan mobil asal Jerman itu pada Selasa, 17 Mei.

Baterai ini menjadi solusi untuk masalah bagaimana memberi daya pada mobil listrik besar tanpa membebani mereka dengan baterai yang berat.

“Baterai, yang dibuat oleh startup Sila Nanotechnologies, menggunakan anoda berbasis silikon dan 20-40% lebih padat energi daripada sel serupa yang tersedia saat ini,” kata Mercedes-Benz, seperti dikutip oleh Reuters.

Silikon - yang menurut Tesla pada tahun 2020 akan meningkatkan penggunaan baterainya, memberikan alternatif untuk grafit yang lebih umum digunakan, sebanyak 70% di antaranya berasal dari China.

Mercedes-Benz adalah pelanggan dari industri otomotif pertama yang diumumkan secara publik oleh perusahaan rintisan baterai Sila Nanotechnologies yang berbasis di California. Mereka mengatakan pada awal Mei bahwa mereka telah menginvestasikan dana hingga ratusan juta dolar di pabrik baru di negara bagian Washington yang akan dibuka pada tahun 2024.

Produsen mobil premium ini memiliki saham minoritas di Sila yang tidak terdaftar, yang juga bekerja sama dengan BMW.

Sila, yang didirikan oleh seorang mantan insinyur Tesla, mengumpulkan tambahan investasi sebesar 590 juta dolar (Rp 8,5 triliun)  tahun lalu. Tambahan investasi ini meningkatkan valuasinya menjadi sekitar 3,3 miliar dolar AS (Rp 48 triliun).