JAKARTA - Merek otomotif premium dari Jerman, Mercedes-Benz mengumumkan harga untuk model G-Class versi listrik untuk pasar Inggris setelah diperkenalkan secara global beberapa bulan lalu.
Dilansir Autocar, Kamis, 29 Agustus, mobil berbadan kokoh ini mulai dijual di negeri Raja Charles mulai dari 180.860 poundsterling (Rp3,675 miliar).
Hal ini tentu jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan G-Class yang masih ditenagai mesin bensin. Varian awal diesel G450 dipatok senilai 136.690 poundsterling (Rp2,777 miliar) dan G500 bensin senilai 146.095 poundsterling (Rp2,968 miliar). Namun, ini masih lebih murah dibandingkan AMG G53 seharga 184.595 poundsterling (Rp3,751 miliar).
Menurut Mercedes-Benz, mobil ini dapat mengungguli versi mesin konvensionalnya dalam kemampuannya melintasi offroad.
Selain memfokuskan pada kemampuan off-road, pabrikan juga mengembangkan mobil ini berfokus pada teknologi baterai baru yang diharapkan dapat meningkatkan kepadatan energi sebesar 20 hingga 40 persen, dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional. Kemajuan ini dapat secara signifikan memperluas jangkauan kendaraan, sebuah aspek yang krusial bagi para penggemar offroader listrik.
BACA JUGA:
G-Class dikenal karena ketangguhannya, dan potensi varian listrik untuk menyamai atau bahkan melampaui model tradisional dalam kemampuan off-road merupakan daya tarik yang signifikan.
Model G-Class versi listrik atau dikenal sebagai G580 dibekali dengan EQ Technology yang memiliki sistem penggerak quad-motor yang menghasilkan total tenaga mencapai 577 dk dan torsi dahsyat 1.164 Nm.
Mobil tersebut juga diberi baterai berkapasitas besar 116 kWh yang sanggup memberikan daya jangkauan hingga 292 mil atau 469 km menurut perhitungan WLTP dan dapat mengisi daya dengan perangkat DC fast-charging 200 kW.
Pabrikan berjuluk ‘Silver Arrow’ ini hanya menyediakannya dalam satu trim di Inggris, yakni Edition One yang memiliki bobot hingga 3.085 kg.