JAKARTA - Sejak pengumuman empat tahun lalu mengenai rencana pengembangan G-Class listrik, tampaknya Mercedes-Benz saat ini benar-benar siap untuk merevolusi ikon otomotif G-Class ini.
Dikutip dari laman Arenaev, Senin, 27 November, CEO Mercedes-Benz, Ola Kallenius, mengklaim bahwa mobil ini dapat mengungguli rekan-rekannya yang menggunakan mesin konvensional dalam kehebatan off-road. Bahkan, pihak pabrikan telah memperlihatkan kemampuan mobil tersebut dengan jelas, di mana sang CEO sendiri yang mengemudi.
Pada kesempatan tersebut, Kallenius menjelaskan perkembangan dan fitur unik dari kendaraan ini. Dengan bangga, Kallenius menyatakan bahwa reinkarnasi listrik ini berhasil mempertahankan tampilan khas G-Class.
Dalam pengujian tim pengembangan di gunung Schoeckl di Graz, Austria, tempat kelahiran G-Class, off-roader listrik ini menjalani serangkaian uji coba yang melelahkan, termasuk mendaki dan menuruni gunung sebanyak 336 kali. Mobil ini berhasil memamerkan kehebatannya di medan off-road berkat konsep drivetrain baru yang menampilkan empat motor listrik, satu di setiap roda.
Mercedes tidak hanya fokus pada kemampuan off-road, tetapi juga menghadirkan teknologi baterai baru yang diharapkan dapat meningkatkan kepadatan energi sebesar 20 hingga 40 persen, dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional. Kemajuan ini dapat secara signifikan memperluas jangkauan kendaraan, sebuah aspek yang krusial bagi para penggemar off-roader listrik.
BACA JUGA:
G-Class dikenal karena ketangguhannya, dan potensi varian listrik untuk menyamai atau bahkan melampaui model tradisional dalam kemampuan off-road merupakan daya tarik yang signifikan. Hal ini menandai pergeseran penting dalam lanskap otomotif menuju elektrifikasi tanpa mengurangi performa.
Meskipun tanggal peluncuran masih menjadi rahasia, para pengamat industri berspekulasi bahwa mobil ini akan masuk pasar pada tahun 2024, kemungkinan besar sebagai model tahun 2025.