Bagikan:

JAKARTA - Permintaan Elon Musk agar karyawan Tesla berhenti "menelepon" dan kembali ke kantor dan bekerja, mendapat perhatian singkat dari serikat pekerja terbesar di Jerman pada Kamis, 2 Juni. Kepala eksekutif Tesla ini membuat perdebatan dengan memberi tahu staf di pabrik mobil listrik itu bahwa karyawan harus segera ngantor setidaknya 40 jam seminggu atau mengundurkan diri.

Serikat pekerja IG Metall di Berlin-Brandenburg-Sachsen, tempat pabrik Tesla berada, mengatakan akan mendukung setiap karyawan yang menentang ultimatum Musk. Tesla mempekerjakan sekitar 4.000 orang di Jerman dan berencana untuk memperluas tenaga kerja menjadi 12.000.

"Siapa pun yang tidak setuju dengan tuntutan sepihak seperti itu dan ingin melawannya memiliki dukungan dari serikat pekerja di belakang mereka di Jerman, sesuai hukum," kata Birgit Dietze, pemimpin distrik untuk IG Metall di Berlin-Brandenburg-Sachsen, seperti dikutip Reuters.

Karyawan di pabrik Tesla di Gruenheide, Jerman, memilih 19 orang untuk dewan pekerja pertamanya pada bulan Februari. Ini membedakan pabrik itu dari pabrik lainnya yang dijalankan oleh Tesla yang tidak memiliki perwakilan serikat pekerja, yang selama ini ditentang keras oleh Musk.

Beberapa pekerja tersebut merupakan bagian dari IG Metall yang mewakili pekerja di seluruh perusahaan otomotif dan sektor industri lainnya.

Di Jerman saat ini tidak ada undang-undang yang mengatur hak untuk bekerja dari rumah tetapi kementerian tenaga kerja sedang membuat kebijakan yang akan meningkatkan fleksibilitas bagi pekerja. Banyak pengusaha besar, termasuk pembuat mobil, telah menganut model kerja hibrida setelah pandemi virus COVID-19 yang memaksa perusahaan membuat kebijakan work from home.

"Kami memiliki pandangan yang berbeda secara fundamental dalam menciptakan lingkungan kerja yang menarik, dan mendukung pemberdayaan dan tanggung jawab pribadi dalam tim kami untuk menyeimbangkan rasio pekerjaan seluler (WFH) dan tatap muka," kata Gunnar Kilian, anggota dewan Volkswagen yang bertanggung jawab untuk divisi sumber daya manusia.

Produsen mobil mewah BMW dan Mercedes-Benz juga menggemakan pandangan itu ketika ditanya tentang ultimatum Musk.

"Pekerjaan hybrid adalah model kerja masa depan ... bentuk yang berbeda dimungkinkan, dari mulai kehadiran lengkap (di kantor) hingga kerja jarak jauh," kata juru bicara Mercedes-Benz.

Musk, yang telah membantu dalam menggeser sektor mobil tradisional ke mobil masa depan yang serba listrik,  yang telah menjadikan dirinya orang terkaya di dunia dalam prosesnya, secara blak-blakan mengkritik perusahaan yang tidak mengharuskan staf mereka  untuk kembali bekerja penuh waktu.

"Tentu saja ada perusahaan yang tidak memerlukan ini, tetapi kapan terakhir kali mereka mengirimkan produk baru yang hebat? Sudah lama," tulis Musk dalam email.