Lippo Cikarang, Pengembang Properti Milik Konglomerat Mochtar Riady Ini Labanya Turun 43 Persen Jadi Rp344,36 Miliar
Ilustrasi. (Foto: Dok. Lippo Cikarang)

Bagikan:

JAKARTA - Pengembang properti, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan penurunan kinerja hingga September 2021. Pendapatan dan laba bersih perusahaan milik konglomerat Mochtar Riady ini turun 43,78 persen secara tahunan (yoy).

Dalam laporan keuangan LPCK, dikutip Jumat 29 Oktober, pendapatan anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) ini sepanjang sembilan bulan kemarin senilai Rp1,15 triliun. Angka itu turun 25,8 persen dibandingkan kuartal ketiga 2020 sebesar Rp1,55 triliun.

Berdasarkan segmen, penjualan rumah hunian dan apartemen memberikan kontribusi sebesar Rp819,63 miliar atau turun 27,07 persen. Lalu pendapatan pengelolaan kota turun 2,33 persen menjadi Rp243,47 miliar. Pendapatan tanah industri turun 41,12 persen menjadi Rp71,46 miliar.

Selanjutnya, penjualan lahan komersial dan rumah toko turun 92,13 persen menjadi Rp4,79 miliar. Hanya pendapatan sewa dan lainnya yang naik 14,48 persen menjadi Rp42,12 miliar.

Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan LPCK turun 28,58 persen menjadi Rp681,39 miliar. LPCK membukukan laba kotor sebesar Rp477,28 miliar atau turun 20,78 persen yoy.

Beban usaha Lippo Karawaci turun 15,74 persen menjadi Rp199,24 miliar. Namun, penghasilan lainnya tercatat turun 54,4 persen menjadi Rp219,53 miliar.

Beban usaha LPCK tercatat juga naik menjadi Rp54,36 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20,37 miliar. Alhasil laba usaha LPCK tertekan dengan mencatatkan sebesar Rp439,2 miliar atau turun 46,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp827,09 miliar.

Beban keuangan LPCK tercatat naik menjadi Rp 61 miliar dibandingkan kuartal ketiga 2020 sebesar Rp17,49 miliar. Di sisi lain, perusahaan membukukan laba investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp3,13 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang rugi Rp169,56 miliar.

Dengan demikian, laba bersih LCPK pada Januari-September 2021 tercatat sebesar Rp344,26 miliar. Realiasi ini turun 43,78 persen dibandingkan kuartal ketiga 2020 sebesar Rp612,42 miliar.

Adapun hingga September 2021, total aset Lippo Cikarang tercatat sebesar Rp9,52 triliun atau turun 1,95 persen dari Desember 2020 sebesar Rp9,71 triliun. Total ekuitas dan liabilitas masing-masing naik 2,73 persen menjadi Rp6,75 triliun dan turun 11,78 persen menjadi Rp2,77 triliun.

Kemudian kas dan setara kas LPCK tercatat sebesar Rp377,51 miliar, turun 40,58 persen dibandingkan Desember 2020 sebesar Rp635,42 miliar.