Bahlil Ibaratkan Strategi Mengejar Target Investasi seperti Juventus: Bertahan Jika Asing Masuk, Menyerang Kalau Asing Mandek
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (Foto: Instagram @bahlillahadalia)

Bagikan:

JAKARTA - Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Indonesia pada kuartal III 2021 tercatat turun. Tetapi, penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) justru tumbuh signifikan. Sementara, realisasi investasi di kuartal III hanya Rp216,7 triliun turun 2,8 persen dari kuartal sebelumnya.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dari realisasi investasi sebesar Rp216,7 triliun, sebesar 47,6 persen atau Rp103,2 triliun adalah PMA. Sedangkan, 52,4 persen atau Rp113,5 triliun merupakan PMDN.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan PMA mengalami penurunan di kuartal III 2021 sebesar 11 persen dibanding kuartal sebelumnya. Sedangkan, secara tahunan atau year on year (yoy) turun 2,7 persen. Hal ini karena arus barang masuk dari luar negeri juga terhambat persoalan pandemi COVID-19.

"Tetapi yang paling membuat kita bangga di saat foreign direct investment turun 11 persen, namun PMDN kita naik. Jadi quarter to quarter (qtq) 6,8 persen dibandingkan dengan kuartal II, year on year (yoy) itu naiknya 10,3 persen. Artinya, sebenarnya kita ini seperti teori yang bermain bola seperti Juventus itu. Menggaet investasi di Indonesia saya selalu analogikan seperti Juventus," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 27 Oktober.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan maksud dari strategi Juventus adalah bertahan dan menyerang. Ia mengatakan jika pada saat 'penyerangan' investasi asing tidak dapat dilakukan karena pandemi COVID-19, maka yang harus dilakukan adalah bertahan dari dalam negeri.

"Kita hajar dalam negeri. Kita bantu push terus. Tapi begitu longgar, kita hajar lagi untuk di luar negeri. Itu posisinya," jelas Bahlil.

Secara rinci PMA pada kuartal III tercatat Rp103,2 triliun. Angka ini turun 11 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Sedangkan, secara tahunan atau yoy turun 2,7 persen dari Rp106,1 triliun.

Sementara, PMA Januari-September sebesar 50,3 persen atau setara Rp331,7 triliun dari total realisasi senilai Rp659,4 triliun. Jumlah tersebut naik 9,9 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp301,7 triliun.

Sedangkan, PMDN pada kuartal III tercatat Rp113,5 triliun atau setara dengan 52,4 persen dari total realisasi investasi di kuratal III. Angka ini naik 6,8 persen dari kuartal sebelumnya. Sedangkan, secara tahunan atau yoy naik 10,3 persen dari Rp102,9 triliun di 2020.

Realisasi PMDN Januari-September sebesar Rp327,7 triliun. Angka ini setara 49,7 persen dari total realisasi senilai Rp659,4 triliun. Jumlah ini naik 5,8 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp309,9 triliun.